Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya akan bergantung pada perluasan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah. Penerapan kebijakan PSBB di Jabodetabek pada Maret lalu berdampak pada turunnya pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 di level 2,97 persen atau terkontraksi 2,41 persen dibanding periode sama tahun lalu 5,07 persen.
“Pembatasan sosial baru mulai berlaku Maret minggu kedua. Kami bayangkan April dan Mei ini PSBB dilakukan meluas maka konsumsi pasti akan drop jauh lebih besar,” kata Sri Mulyani dalam rapat dengan DPR, Rabu, 6 Mei 2020.
Sri Mulyani menjelaskan penerapan PSBB membuat konsumsi masyarakat turun ke level 2,84 persen pada triwulan I-2020 atau jauh dari pertumbuhan biasanya yang mampu mencapai 5 persen. Dia menuturkan konsumsi masyarakat memiliki kontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu mencapai 57 persen.
Tak hanya itu, dia menyebutkan konsumsi masyarakat di Jakarta dan Jawa berkontribusi sekitar 50 persen hingga 55 persen terhadap keseluruhan konsumsi di Indonesia. “Kontribusi dari Jakarta dan Jawa itu lebih dari 50 persen sampai 55 persen artinya kalau sekarang Jakarta dan Jawa yang sudah PSBB pasti konsumsi tidak akan tumbuh,” kata Sri Mulyani.
Jika pandemi Covid-19 masih berlanjut pada triwulan II dan III, perekonomian Indonesia diperkirakan akan masuk dalam skenario sangat berat yaitu minus 0,4 persen. “Jika kuartal II dan III tidak mampu memperbaiki dan pandemi menimbulkan dampak lebih panjang, PSBB belum ada pengurangan, maka akan memasuki skenario sangat berat.”