Channel9.id-Jakarta. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan Pertamina harus bertanggungjawab penuh atas tumpahan minyak di perairan lepas pantai Karawang, Jawa Barat.
“Saya telah memanggil pihak Pertamina, Bupati Karawang, dan Sekda Bekasi. Intinya Pertamina harus bertanggungjawab penuh terhadap semua hal. Dari segi bisnisnya, mulai dari ikan yang tidak bisa ditangkap, nelayan kehilangan mata pencaharian, kerusakan hutan bakau, dan lainnya,” ujar Ridwan Kamil, Rabu (7/8).
Kang Emil, begitu ia disapa, mengatakan pihak-pihak terkait harus berkomitmen menyelesaikan permasalahan tersebut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berkoordinasi untuk memastikan agar tidak ada masyarakat Jabar yang menderita akibat kejadian ini.
Siang ini sekitar pukul 12.20 WIB, ia pun mengunjungi wilayah perairan utara Karawang yang terkontaminasi tumpahan minyak di Karawang.
Emil didampingi Bupati Karawang tampak mendengarkan penjelasan dari petugas tentang peristiwa pantai yang terkontaminasi minyak mentah akibat ekspolari Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Terkait masa tanggap darurat ia menjelaskan, penetapan tanggap darurat dilakukan jika tidak bisa diselesaikan. Sementara, hasil koordinasi dengan pihak terkait, permasalahan tersebut dijanjikan akan selesai dalam dua hingga tiga minggu mendatang.
Tumpahan minyak yang berlokasi tepat di lepas pantai Karawang terjadi sejak 12 Juli 2019 tepatnya di sekitar anjungan YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Muncul gelembung gas dan tumpahan minyak ke perairan sekitar dua kilometer dari garis pantai pesisir utara Pulau Jawa.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya tidak mengharapkan peristiwa itu terjadi. Dengan kejadian itu Pertamina komitmen melakukan penanganan sebaik-baiknya yang tdak menimbulkan kerugian pihak manapun.
“Dari pertama terjadi, kami terus berupaya untuk menyelesaikan masalah itu. Seperti kami menahan spilled dari tengah laut sampai ke darat, agar dampak kepada masyarakat dan lingkungan kita minimalkan. Dan ada 800 orang yang membantu di darat dari berbagai kalangan,” ujar dia di Gedung KKP Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Dia menuturkan bahwa Pertamina siap mengganti kerugian kepada semua pihak yang terimbas dari tumpahan minyak tersebut. Di mana saat ini Pertamina terus berusaha untuk mematikan sumur supaya tak mengeluarkan lagi gas.