Channel9.id-Jakarta. Moderna baru selesai melakukan uji klinis tahap awal vaksin mRNA HIV. Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan bersama International AIDS Vaccine Initiative. Pada Kamis (27/1) lalu, perusahaan menyuntikkan dosis pertama vaksin tersebut kepada sukarelawan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington.
Seperti vaksin COVID-19, pengobatan baru ini juga menggunakan messenger RNA untuk “menipu” tubuh manusia agar memproduksi protein yang akan memicu respons imun. Moderna berharap suntikan ini akan menginduksi kelas sel darah putih tertentu—yang dikenal sebagai sel B, yang kemudian bisa berubah menjadi antibodi penetralisir.
“Protein ini sebagai tujuan vaksinasi HIV, dan ini adalah langkah pertama dalam proses itu,” ungkap perusahaan, dikutip dari Engadget.
Sebagai bagian dari uji coba, Moderna berencana menguji vaksin primer dan suntikan booster. Uji coba Tahap 1 akan melibatkan 56 peserta dewasa yang sehat dan negatif HIV. Perusahaan akan memberi vaksin mRNA kepada 48 peserta ini. Tiga puluh dua orang dari mereka juga akan menerima suntikan booster. Kemudian delapan peserta hanya akan menerima suntikan booster.
Selanjutnya, Moderna akan memantau seluruh kelompok selama enam bulan untuk mengukur keamanan vaksin. Perusahaan juga akan memeriksa respons imun yang dipicu vaksin pada tingkat molekuler untuk menentukan efektivitas vaksin.
Untuk diketahui, teknologi Messenger RNA bisa membantu pengobatan untuk sejumlah penyakit mematikan, termasuk malaria. Adapun terobosan melawan HIV juga sangat penting. Menurut statistik dari pemerintah Amerika Serikat (AS), sekitar 1,2 juta orang AS memiliki virus yang bisa menyebabkan penyakit AIDS yang mematikan. Sementara itu, ketika positif HIV meningkat secara signifikan sejak 90-an, belum ada jenis pengobatan dan vaksin yang berhasil melewati uji klinis awal.
(LH)