Nasional

MUI Gelar Kongres Umat Islam Indonesia Ketujuh 26-29 Februari 2020

Channel9.id-Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal gelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ketujuh di Bangka Belitung, 26-29 Februari mendatang.

Kongres ini bakal dibahas upaya perjuangan umat untuk memajukan NKRI.

“Dengan tema ‘Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia dalam mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab’. Adil dan beradab ini kita ambil kata kunci dari Pancasila. Nah, tema ini sedang dielaborasi dalam satu materi pokok,” jelas Wasekjen MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Amirsyah Tambunan dalam konferensi pers persiapan KUII ketujuh di gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).

Lokasi dipilih lantaran perkembangan wisata halal di provinsi tersebut. Dengan adanya kongres diharapkan dapat mempromosikan wisata halal di Bangka Belitung sekaligus menyumbang pendapatan negara.

“Bangka Belitung ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan sekaligus mempromosikan, baik lokasi maupun kuliner, juga bisa menjadi bagian dari kita untuk meningkatkan pendapatan nasional,” jelas Amirsyah.

Ada beberapa hal yang akan dibahas, antara lain yaitu, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pembahasan itu dibahas dalam serangkaian focus group discussion (FGD) yang diselenggarakan untuk menajamkan pembahasan saat kongres nanti.

“Ketika ada Kongres Umat Islam, maka permasalahan-permasalahan menjadi lebih tajam lagi karena sudah dibahas melalui FGD sebelumnya,” kata Wasekjen MUI bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Misbahul Ulum di lokasi yang sama.

Sementara itu, Wasekjen MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah, Zaitun Rusmin, menyatakan KUII ini, diharapkan melahirkan ide-ide inklusif dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya umat Islam. Oleh karena itu, di dalam tema diselipkan ‘NKRI’ untuk menghilangkan dikotomi muslim dan nonmuslim.

“Artinya, kalau umat Islam maju, bangsa maju. Nah, kita ingin begitu. Kita ingin umat Islam itu insyaallah tidak tertinggal dalam kemajuan negara ini, tapi juga anak bangsa lain akan bersama-sama untuk diharapkan pada sesuatu yang integral,” jelas Zaitun.

Kondisi politik dan ekonomi juga akan menjadi sorotan pada KUII ketujuh. KUII diharapkan menghasilkan jawaban untuk mengatasi politik transaksional yang menodai sistem pemilihan langsung, dan masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia.

“Nah, ini perlu nanti juga dibahas di KUII, sebaiknya ke depan seperti apa,” ujar Wasekjen Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI, Prof Valina Singka Subekti.

KUII ketujuh rencananya dihadiri 700 orang peserta. Selain perwakilan MUI se-Indonesia, kongres akan dihadiri perwakilan ormas Islam, pesantren, perguruan tinggi Islam, dan cendekiawan muslim.

(vru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

60  +    =  63