Channel9.id. Twitter bakal menghadirkan cara baru cari cuan bagi para penerbit. CEO Twitter Elon Musk mengatakan bahwa mulai Mei nanti, penerbit bisa membebankan biaya kepada pengguna yang ingin mengakses artikel dari penerbit.
Biaya untuk membayar per artikel akan lebih tinggi daripada mengakses artikel ketika sudah berlangganan bulanan konten si penerbit. Hal ini dijelaskan oleh Musk, khususnya kepada mereka yang tak mau berlangganan per bulan dan ingin membaca artikel tertentu dari penerbit tertentu.
Detail mengenai fitur itu belum jelas. Musk hanya mengatakan bahwa fitur tersebut akan diluncurkan bulan depan. Ia tak menjelaskan akun atau penerbit seperti apa yang bisa menawarkan langganan artikal.
Musk juga tak merinci seberapa besar komisi yang akan diambil oleh Twitter. Ketika Twitter mengganti “Super Follows” menjadi “Subscriptions” atau Langganan, Musk hanya mengumumkan bahwa mereka tak akan mengambil komisi dari kreator konten selama 12 bulan ke depan. Jadi, setelah 2023 berakhir, ada kemungkinan Twitter akan mengambil komisi sebesar 10 persen untuk langganan—sebagaimana aturan yang sudah ada.
Sementara itu, Twitter sendiri tak memberi konfirmasi karena tak lagi memiliki tim komunikasi. Namun, memang pada akhirnya, Twitter akan mengambil komisi. Ini sejalan dengan tujuan Musk yang ingin memperkenalkan lebih banyak fitur berbayar agar Twitter bisa mendapat lebih banyak cuan. Adapun contoh fitur yang dimaksud ialah layanan Twitter Blue seharga USD 8 per bulan, yang memungkinkan akun diverifikasi dan memiliki centang. Selain itu, pihak ketiga yang ingin mengakses API Twitter harus membayar sekitar USD 50.000 per bulan.
Baca juga: Twitter Tak Kembalikan Uang Meski Verifikasi Ditolak