Nasional

Munarman Ditangkap, Aktivis 98 Apresiasi Kapolri dan Densus 88

Channel9.id – Jakarta. Dewan Pimpinan Barikade 98 seluruh Indonesia mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kapolri dan Densus 88 yang telah menangkap eks Sekjen FPI Munarman yang diduga terlibat dalam gerakan terorisme ISIS di Makassar.

“Terkait keterlibatan Munarman dengan terorisme sudah beredar lama melalui sosmed, bahkan ada potongan video dan meme yang beredar, dimana Munarman ada di meja depan dan berbendera isis dalam kegiatan pembaiatan, itulah yang di telusuri oleh tim densus 88 sampai terjadinya penangkapan dikediamannya munarman. Kami sangat berterimakasih kepada Tim Densus 88,” ujar Hengki Irawan Ketua Bidang Polhukam Dewan Pimpinan Nasional – DPN Barikade 98, Selasa (27/04).

“Munarman juga merupakan salah satu pentolan di FPI, pernah menjadi jubir dan terakhir sekum FPI yang sama sama kita ketahui sepak terjang FPI di masyarakat luas selalu anarkis, intoleran dan arogan yang membawa simbol simbol Agama dengan mempersekusi orang orang lemah, meresahkan masyarakat serta merusak kehidupan kerukunan beragama yg sudah terjaga di tanah air,” tambah Hengki.

Baca juga: Polri: Mata Munarman Ditutup, Ini Standar Penangkapan Tersangka Teroris

Hengki mengatakan, pasca di tangkapnya MRS dan dilarangnya organisasi FPI braktifitas, pihak aparat gencar melakukan pengembangan penyelidikan terutama terkait gerakan-gerakan terorisme.

“FPI pasca dilarangnya ormas HTI yang jelas terbukti berafiliasi dengan kelompok-kelompok terorisme ini banyak yang bergabung di organ sayap FPI yang dikomandani Munarman, yaitu Komando Laskar Islam. Wajar jika di beberapa penangkapan para buronan pelaku teror didapati kartu anggota FPI, dan aparat terus mengembangkan penyelidikannya hingga penangkapan Munarman. Itu menguatkan bukti bahwa FPI menjadi alat para kelompok teror untuk merancang gerakannya,” ungkap Hengki.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebutkan, penangkapan Munarman dilakukan karena diduga terkait dengan tiga peristiwa baiat yang terjadi sebelumnya.

“Jadi (penangkapan) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan, jadi ada tiga hal tersebut,” kata Ramadhan.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =