Channel9.id – Jakarta. Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya muncul kembali ke publik usai menghilang sejak kasus penjarahan rumahnya pada gelombang demo 25-31 Agustus lalu. Sahroni menceritakan detik-detik penjarahan di rumahnya di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Sabtu (30/8/2025) sore.
Dalam video yang viral di media sosial, Sahroni awalnya mengaku bertemu dengan perwakilan tokoh agama sesaat sebelum penjarahan itu berlangsung pada pukul 15.00 WIB. Ia menyebut Pak Imam, Bu Dini, dan pembantunya mengevakuasi diri ke rumah tetangga.
“Pak Imam sama Ibu Dini sama pembantu saya di rumah Pak Haji Rusdi di sebelah. Dia kaburnya ke sebelah. Terima kasih Pak Haji Rusdi. Mana Pak Haji Rusdi? Terima kasih Pak Haji sama istri yang telah menerima imam, istri dan pembantu saya di rumah sebelah,” kata Sahroni, dilihat dari video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah, Senin (3/11/2025).
Sementara itu, Sahroni mengaku tetap bertahan di rumahnya dan bersembunyi di kamar mandi. Saat itu, kata Sahroni, dirinya merasa tidak percaya pada siapa pun.
“Saya dalam keadaan hari itu tidak percaya sama satu orang pun. Saya menyelamatkan diri sendiri dalam keadaan di kamar mandi,” ucapnya.
Saat massa menjarah rumahnya, politikus Partai NasDem itu mengaku tak bisa melarikan diri. Ia bercerita bahwa dirinya bersembunyi di atas plafon rumahnya saat penjarahan berlangsung.
Namun, lanjutnya, plafon yang menopangnya itu tidak kuat sehingga membuat dia terjatuh. Setelah itu, beberapa orang melihat Sahroni namun tidak bisa mengenalinya lantaran wajahnya telah ditutupi debu.
“Sebelumnya, saya sempat bersembunyi di atas plafon, tapi plafonnya tidak kuat dan saya jatuh. Ada tiga orang melihat saya, dan bertanya. Waktu itu, wajah saya sudah saya beri debu,” tuturnya.
Sahroni melanjutkan ceritanya. Dia mengaku sempat memanjat genteng rumahnya dan mencoba kabur ke rumah tetangga.
“Saya mau lewat tangga di sana, ternyata itu rumah Pak Haji. Kebetulan malam itu, saat saya menginjak gentengnya, bunyi. Jadi saya urungkan niat, lalu kembali ke rumah Pak Haji Dhani. Di rumah Pak Haji Dhani itu ada tangga menuju ke bawah, kebetulan orangnya belum ada,” ujar Sahroni.
Sementara itu, Achmad Winarso selaku Ketua LMK Kebon Bawang yang mewakili Ahmad Sahroni menyampaikan bahwa keluarga Ahmad Sahroni sangat menghargai niat baik masyarakat yang secara sukarela mengembalikan barang-barang tersebut.
“Pihak keluarga tidak akan menempuh jalur hukum bagi warga yang dengan kesadaran menyerahkan barang melalui Polres Metro Jakarta Utara maupun langsung kepada keluarga,” katanya.
Sahroni kini tengah menjalani proses sidang dugaan pelanggaran etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) buntut penonaktifannya. Ia dilaporkan buntut pernyataannya yang dinilai tak empati merespons gelombang demo 25-31 Agustus.
Namun, MKD belum memberikan jadwal pemanggilannya secara langsung. Selain dia, empat nama lainnya yang menjalani sidang yakni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Adies Kadir.
HT





