Hot Topic Kesra

Mundiharno: Data Sampel BPJS Perkuat Prinsip Evidence Based Policy Penyelenggaraan JKN

Channel9.id – Jakarta. Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Dr. Mundiharno menyampaikan, pihaknya menyediakan data sampel BPJS Kesehatan sepanjang tahun 2015-2018 untuk menciptakan sebuah ekosistem akademis. Ekosistem tersebut akan mendukung pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti (Evidence Based Policy) dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (JKN).

Dalam hal ini, para akademisi dan para peneliti (eksternal BPJS Kesehatan) dapat mengakses dan menganalisis data sampel tersebut untuk keperluan penelitian. Kemudian, hasil penelitian itu akan ikut berkontribusi untuk pengambilan kebijakan tentang layanan jaminan kesehatan.

Baca juga: Wujudkan Transparansi, BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel 2015-2018 

“Dengan terlibatnya banyak akademisi, para peneliti, maka harapanya bagaimana menerjemahkan data sampel itu dalam Evidence Based Policy yang bertujuan merumuskan kebijakan diawali dengan analisis data yang lebih baik,” kata Mundiharno dalam Webinar Peluncuran Data Sampel BPJS Kesehatan 2015-2018, Senin 21 Desember 2020.

Mundiharno menambahkan, dengan data sampel itu dimungkinkan terjadinya sinergi antara akademisi dengan pihak BPJS Kesehatan. Lantaran, di internal BPJS Kesehatan, data sampel itu diperlukan dalam merumuskan kebijakan dan perencanaan internal. Sinergi dengan para akademisi akan memperkuat perumusan kebijakan tersebut terutama dalam melakukan suatu prediksi tentang banyaknya fenomena penyelenggaraan JKN.

“Tapi kita (internal BPJS) harus mengembangkan lebih baik, dan berharap bisa mendapatkan satu kontribusi akademisi dari pada peneliti (luar eksternal) terhadap pola-pola analisis dari data sampel yang ada,” ujar Mundiharno.

Mundiharno melanjutkan, sinergi tersebut juga akan memungkinkan digunakannya sebuah modelling yang teruji untuk mengambil populasi yang lebih besar.

“Data yang kita miliki hampir 50 miliyar itu engga mungkin bisa dikelola oleh tools atau perangkat yang sederhana. Tapi bagaimana bisa mengolah data itu dengan modelling yang sudah proof dan teruji secara akademis,” kata Mundiharno.

“Karena itu sangat penting data sampel yang digunakan para peneliti untuk mendukung pembentukan kebijakan-kebijakan,” lanjutnya.

Adapun dalam penelusuran di google scholar, sudah banyak lembaga penelitian yang menggunakan data sampel BPJS Kesehatan untuk keperluan kajian ilmiah. Mundiharno pun berharap, data sampel ini dapat dimanfaatkan terus oleh para peneliti khususnya dari Universitas.

“Cukup banyak artikel ilmiah, banyak lembaga yang menggunakan data sampel untuk kajian ilmiah. Ini menggembirakan karena sebenarnya memberikan satu konfirmasi bahwa tujuan awal kita untuk data sampel juga ekosistem akademik JKN sudah mulai tumbuh,” katanya.

“Terlebih masih banyak skripsi dan tesis yang belum masuk google schoolar jadi kita belum bisa menelusuri. Karena itu saya berharap, kajian-kajian yang sudah dilakukan mengunakan data sampel ini bisa diinformasikan kepada kita sehingga kita punya satu data based terkait hal ini,” katanya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

50  +    =  60