Channel9.id-Jakarta. Tim hukum Elon Musk melayangkan surat kepada Twitter pada Senin (6/6/22) pagi, yang isinya menyebutkan bahwa Twitter telah gagal memberi informasi tentang bot atau akun spam dalam platform. Surat itu pun menegaskan bahwa Musk berhak mendapat informasi sebagaimana perjanjian. Oleh karena perkara ini, Musk mengancam akan “mengakhiri” kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter, dilansir dari The Verge.
“Musk percaya bahwa Twitter menolak dan menggagalkan hak informasinya (dan kewajiban terkait perusahaan) di bawah perjanjian merger,” tulis pengacara. Surat itu mengatakan Musk bisa memilih “untuk tak menyelesaikan transaksi” karena dugaan pelanggaran kontrak itu.
Beberapa minggu belakangan ini, Musk memang mengeluhkan masalah bot atau akun spam di Twitter. Ia sebelumnya sempat men-tweet bahwa kesepakatan dirinya dengan Twitter ditangguhkan lantaran ia khawatir soal tersebut. Ia juga menekankan kesepakatan itu tak akan “bergerak maju” sampai Twitter membuktikan keakuratan jumlah bot atau akun spam di platformnya. Namun, baru kali ini Musk mengancam secara resmi untuk mundur dari upaya akuisisi Twitter.
Melihat hal itu, analis Wedbush Securities Daniel Ives mengatakan bahwa adanya surat itu menunjukkan bahwa Musk “ingin menjauh dari kesepakatan itu.”
Sementara itu, Twitter mengatakan pihaknya sudah dan masih akan “kooperatif” berbagi info dengan Musk sesuai dengan perjanjian.
Sebelumnya, Twitter selalu mengatakan bahwa pengguna hariannya yang merupakan bot atau akun spam hanya kurang dari 5%. Namun, belum membagikan lebih banyak detail secara signifikan.
Pada pertengahan Mei lalu, CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan pihaknya telah memberi penjelasan kepada Musk tentang bagaimana Twitter menghitung jumlah bot atau akun spam spamnya. “Kami membagikan gambaran umum soal penghitungannya kepada Musk seminggu yang lalu,” kata Agrawal, “dan berharap bisa melanjutkan percakapan dengannya, dan kalian semua.”
