Channel9.id-Jakarta. Nama Rektor Universitas Negeri Jakarta, ikut disebut dalam daftar ASDI, Prof Komaruddin membantah terlibat.
Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) menggelar panggung rakyat bertema “Bongkar” yang di dalamnya mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai melemahkan kebebasan ekspresi, menjauhkan akuntabilitas aparat keamanan, dan mengabaikan penyelesaian pelanggaran berat HAM.
Dalam pernyataannya, nama Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. DR. Komarudin pun dicatut, namun hal itu dibantah Komarudin.
Komarudin mengatakan dirinya memang pernah dihubungi oleh Prof. Rohmin Dahuri.
“Saya bilang, saya ASN sehingga tidak boleh berpolitik praktis. Kalau pun kami berpendapat melalui forum rektor Indonesia atau majelis rektor PTN Indonesia,” tegas Komarudin dalam pernyataannya, Senin (11/12/2023).
Komarudin juga memastikan jika dirinya tidak menghadiri acara ASDI yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu, 9 Desember 2023.
“Sabtu minggu kemarin saya di Batam. Baru semalam saya sampai rumah,” ungkapnya.
Sebelumnya, konser musik bertajuk “Panggung Rakyat: Bongkar” yang dimeriahkan oleh sederet musisi papan atas seperti Jamrud, KotaK hingga Endank Soekamti akan digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Senayan pada Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Hari Guru, Rektor UNJ Beri Penghargaan Lencana Kesetiaan untuk Guru Berdedikasi di Labschool UNJ
Acara yang diadakan oleh Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) itu tidak hanya konser saja, melainkan orasi kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember 2023 dan Hari HAM pada 10 Desember 2023.
Acara tersebut diikuti oleh puluhan seniman, budayawan, dan aktivis. Acara diisi dengan orasi beberapa tokoh, seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri dan Rhenald Kasali.