Internasional

Negara-Negara Arab Mulai Bersahabat dengan Israel, Hamas Tak Sudi

Channel9.id – Jakarta. Rahim Perdamaian Dunia–atau yang disingkat Rahim–menyesalkan serangan represif Hamas terhadap Israel yang menewaskan ribuan warga sipil dan menyebabkan terganggunya proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Puluhan tentara Hamas dari Gaza berhasil menyusup ke Re’im dan menembaki warga sipil yang sedang menyaksikan Festival Musik.

Beberapa dari mereka diculik lalu dibawa ke Gaza dan dijadikan sandera. Demi menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian dunia, Rahim mendesak organisasi-organisasi internasional untuk memberikan tekanan kepada Hamas agar menghentikan serangan mereka terhadap Israel.
Direktur Eksekutif Rahim yang juga Ketua LBM PWNU DKI Jakarta, K.H. Mukti Ali Qusyairi, M.A., menyatakan, “Kami sangat menyayangkan dan mengutuk keras serangan kepada siapapun oleh siapapun. Serangan Hamas ini, tidak hanya menewaskan ribuan warga sipil, tetapi juga dapat memicu serangan balik yang besar dari Israel sehingga dapat mengganggu atau menghambat upaya-upaya perdamaian dari berbagai pihak.”

Mukti menambahkan, saat ini dunia sedang melakukan upaya-upaya perdamaian untuk mencegah terjadinya perang antarnegara sebagaimana perang Rusia-Ukraina, di samping upaya-upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Upaya-upaya ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama seluruh negara dalam menjaga keamanan dan merawat perdamaian.

“G20 dan R20 yang diselenggarakan di Indonesia beberapa bulan lalu membahas berbagai persoalan di antaranya perang Rusia-Ukraina dan dampaknya bagi dunia, kerukunan antaragama di mana agama diharapkan menjadi solusi bagi konflik-konflik yang terjadi belakangan ini, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, dan perubahan iklim. Semua ini harusnya tidak diabaikan dan menjadi perhatian bersama untuk diselesaikan,” ujarnya.

Steering Committee untuk Urusan International Rahim Elisheva Stross, yang berdomisili di Yerusalem, Israel, berkomentar bahwa selama ini Hamas selalu menyerang Israel dengan rudal tanpa berhasil menjatuhkan korban yang jumlahnya signifikan di pihak Israel, karena keberhasilan sistem defense iron dome mereka.

Ia menuturkan, selama ini, setiap kali Israel melancarkan serangan retaliasi dengan sangat efektif, ujung-ujungnya adalah kutukan dunia terhadap Israel. Ini disebabkan oleh karena darah yang tertumpah oleh karena retaliasi itu lebih besar daripada darah yang tertumpah karena serangan Hamas.

“Itu pun karena Hamas doyan memakai tameng manusia, dengan cara menjadikan fasilitas umum sebagai pusat operasional and peluncuran rudal-rudal mereka, seperti Rumah Sakit, sekolah dan pemukiman warga sipil,” katanya.

Hamas, lanjut Elisheva, telah menunjukkan wajahnya yang sebenarnya kepada dunia. Kebrutalan mereka yang haus darah itu, akhirnya lebih mirip ISIS daripada patriotisme seperti yang mereka klaim, merujuk pada penembakan mereka terhadap para mahasiswa di festival musik, pembunuhan dan penculikan para penduduk lanjut usia, anak-anak termasuk sejumlah 40 bayi di Kibbutz Kfar Aza.

“Hamas mengklaim bahwa mereka akan memulai mengeksekusi mati setiap orang Israel yang mereka sandera, untuk semua bom yang Israel jatuhkan tanpa peringatan terlebih dahulu. Mereka berjanji akan mengeksekusi para sandera sambil disiarkan secara LIVE di media masa dan medsos. Israel masih memiliki etika perang yang mewajibkan IDF untuk menyebarkan pamflet dari udara Gaza, dan menyiarkan di radio serta TV, sebagai peringatan kepada warga sipil untuk keluar dari daerah yang akan mereka hancurkan. Sebuah praktek militer yang tidak pernah diterapkan oleh militer negara-negara lain. Siapa juga yang mengumumkan kedatangan mereka kepada musuh? Sekarang tinggal dunia yang menyaksikan, untuk memilih, mau bertepuk tangan atau mengutuk serangan invasi Hamas,” lanjutnya.

Yohannes Elias, Dissemination & Information Manager Rahim mengatakan bahwa kekejian Hamas dengan melakukan pembantaian di festival musik untuk perdamaian yang diselenggarakan dekat perbatasan jalur Gaza serta di kota-kota selatan Israel, menunjukkan jati diri Hamas yang sesungguhnya. Setelah membantai masyarakat sipil tidak bersenjata termasuk 40 bayi di Kfar Aza, mereka juga menculik, melecehkan korbannya dan menjadikan sandera dan membawanya ke wilayah jalur Gaza amat sangat melukai perikemanusiaan.

“Aksi keji tersebut sangat jauh jika dianggap sebagai tindakan patriotisme untuk perjuangan kemerdekaan. Di sisi lain saya berharap Israel hanya membalas kepada yang bersalah yaitu Hamas, dengan meminimalisir korban penduduk Palestina di jalur Gaza, walau itu sulit karena Hamas selalu menjadikan penduduk sipil Palestina sebagai tameng hidup. Harapan akan perdamaian tidak boleh berhenti, harapan itu harus selalu dibangun,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Operational & Finance Director
Rahim, Leo Agustinus Yuwono mengatakan bahwa serangan, atau lebih tepatnya pembantaian yang dilakukan Hamas kepada Penduduk Israel, sangat mencederai kemanusiaan. Di mana rakyat sipil yang secara sengaja ditargetkan, yaitu mereka yang sedang berpartisipasi dalam pagelaran (konser) musik untuk perdamaian, dan juga penduduk setempat. Dan hal ini ditambah dengan pertunjukan yang tidak patut dan sangat tidak manusiawi yaitu mengarak jenazah korban, menculik anak-anak dan orang tua, serta melakukan eksekusi mati di hadapan keluarga.

“Sangat keji dan jauh dari peri kemanusiaan. Secara khusus, saya menyayangkan reaksi dari para tokoh nasional yang justru mendukung dan memberikan pujian kepada apa yang dilakukan Hamas di hari Jum’at kelam tersebut sebagai aksi heroik dan sebuah kemajuan. Ini sangat disayangkan,” tuturnya.

Rahim juga menyesalkan bahwa banyak media di tanah air yang terus-menerus melakukan provokasi dengan menyebarkan berita-berita hoax tak sesuai fakta di lapangan dan mendukung agresi Hamas terhadap Israel tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Peneliti Rahim K.H. Roland Gunawan menyatakan, seluruh media di Indonesia mendukung serangan Hamas ke Israel. Berita-berita hoax yang disebarkan membuat banyak orang menganggap tentara Hamas sebagai hero atau pahlawan. Banyak orang bangga rokel-roket Hamas berhasil menembus pertahanan Israel.

“Bahkan banyak juga orang senang tentara Hamas menembaki, menewaskan, menculik dan menyandera warga sipil Israel. Sungguh, ini sangat memprihatinkan,” kata dia.

Menurut Roland, serangan Hamas ke Israel tidak bisa serta-merta dianggap mewakili kehendak negara dan rakyat Palestina. Juga tidak bisa diklaim sebagai perang agama antara Yahudi dan Islam. Serangan ini murni merupakan serangan kelompok teroris Hamas yang memang tidak menghendaki perdamaian terwujud antara Israel dan Palestina.

“Sejak awal berdirinya Hamas selalu menjadi penghalang bagi setiap upaya perdamaian antara Israel dan Palestina. Mereka tidak sedang membela kepentingan rakyat Palestina, melainkan membela kepentingan kelompok mereka sendiri. Palestina hanya dijadikan tameng untuk menarik simpati masyarakat Muslim dunia,” tuturnya.

Overseas Research Manager Rahim Avigayil Solomon menyampaikan, pihaknya sangat menyayangkan bahwa pernyataan sikap sebagian besar organisasi kemanusiaan di dunia terlalu netral dan tidak dengan tegas mengecam tindakan Hamas yang jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional dalam cara mereka yang dengan sengaja menjadikan penduduk sipil, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan penduduk usia lanjut, dan penyandang cacat sebagai target operasi mereka, baik itu pembantaian maupun penculikan.

Avigayil Solomon sangat heran melihat begitu banyak orang secara pribadi maupun organisasi yang secara terbuka mengeluarkan pernyataan yang malah memuji tindakan Hamas yang keji ini.

“Ada pengajaran di dalam Yudaisme yang mengatakan: One who becomes compassionate to the cruel will ultimately become cruel to the compassionate – Barangsiapa yang berbelas kasihan kepada orang yang kejam pada akhirnya akan bersikap kejam terhadap orang yang memiliki belas kasih,” pungkasnya.

Serangan Roket Hamas dari Gaza
Pada Sabtu, 7 Oktober 2023, Pukul 6.15 Sirene di Re’im dan seluruh wilayah selatan Israel (sekitar perbatasan Israel-Gaza) berbunyi–roket-roket sedang diluncurkan dari Gaza ke wilayah Israel. Peserta festival musik mulai berlari kocar-kacir.

Pukul 8.15
Sirene di Yerusalem dan seluruh wilayah tengah Israel berbunyi–roket-roket diluncurkan dari Gaza. Beberapa penduduk yang sedang beribadah di Synagoge mengencangkan doanya. Kebanyakan synagoge memiliki bungker anti bomb di mana umat dapat bersembunyi selama sirene berlangsung. Beberapa penduduk yang tinggal di rumah (terutama wanita dan anak-anak) melindungi diri mereka di bungker.

Pukul 10.15
Puluhan tentara militan Hamas dari Gaza menyusup ke Re’im dan mulai menembaki peserta festival tersebut. Beberapa dari mereka diculik oleh Hamas dan dibawa ke Gaza.

Organisasi sukarelawan Israel ZAKA menemukan 260 jenasah di tempat festival tersebut, akibat penyerangan penembakan tersebut. https://edition.cnn.com/middleeast/live-news/israel-hamas-gaza-attack-10-08-23/h_a705b661b6265ed0ddfcd85e9136281a

Antara Pukul 8 -11 Pagi

Puluhan tentara militan Hamas yang menyusup dari Gaza masuk ke desa Kibutz Be’eri, 20 km dari perbatasan Gaza-Israel, memasuki rumah-rumah di sana satu per satu dan menembaki penduduk – baik pria, wanita, kakek-nenek, anak-anak dan bayi-bayi. Hamas juga menangkap beberapa penduduk kibbutz ini dan menculik mereka, membawa mereka ke Gaza. Video penyerangan tersebut ada di sini: https://www.thejc.com/news/israel/horrifying-footage-shows-gunmen-on-kibbutz-hunting-for-israelis-1ENgLiRlboyULS02MgDGqp

10 dari 30 polisi tersebut terbunuh di kota besar terdekat dari Gaza, Sderot. Kantor polisi di kota tersebut diambil alih oleh mereka. https://www.timesofisrael.com/liveblog_entry/israeli-forces-beginning-to-demolish-sderot-police-station-where-terrorists-holed-up/

Pukul 18.00
Sejak Sabtu sore, ada 22 titik di selatan Israel tempat pertempuran terjadi antara Israel dan Hamas. https://abcnews.go.com/International/wireStory/israeli-military-fighting-hamas-continuing-22-locations-southern-103807119

Minggu, 8 October 2023, Pukul 9 Pagi

Pemerintah Israel mengkonfirmasi bahwa ada 600 warga Israel terbunuh, 57 dari antara mereka adalah tentara dan polisi Israel. Sekitar 2.200 orang terluka. Dan setidaknya 100 orang diculik. Pukul 11 pagi IDF memperkirakan ada 1200 tentara militan Hamas yang berhasil menyusup ke Israel dan menyamar menjadi orang Yahudi.

Pukul 16.00
KBRI Amman, Yordan, sudah mengumpulkan data-data WNI yang berdomisili di Israel untuk persiapan evakuasi. https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc6ctGx_T4aeVahNC0htyRjZUBEM79OukUNSJ2ac5TQeL8KMw/viewform
Pukul 21.00
Amerika mengirimkan amunisi, pesawat tempur dan perlengkapan-perlengkapan lainnya kepada Isarel untuk mendukung IDF, termasuk sejumlah tentara US untuk mengoperasikan pesawat dan perlengkapan lainnya tersebut. Jerman meninjau kembali bantuan keuangan untuk Palestina, karena serangan mereka ke Israel saat ini. Mereka mendeklarasikan support kepada Israel.

Pukul 22.00 Dua orang Arab dari Gaza menyamar sebagai orang Yahudi, memakai kippah dan kalung Bintang Daud, dengan pisau tentara di kantong mereka. Mereka ditangkap ketika sudah masuk ke wilayah Yerusalem.

Baca juga: Pejabat Hamas Berharap Gencatan Senjata Bisa Tercapai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

22  +    =  28