Channel9.id – Jakarta. Dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1422 H dan HUT RI ke 76, diadakan webinar dan bedah buku bertajuk “Peran Sastra dalam Membangun Daerah Memperkuat NKRI” melalui zoom, Rabu 11 Agustus 2021. Adapun buku yang dibedah yakni Puisi Brebesan Edisi Ngapak Kepenak Nemen (NKN) karya Uswadin dan Legi Surawa.
Menariknya, kegiatan ini langsung dibuka oleh Bupati Brebes hj. Idza Priyanti, S.E.,M.H. Idza mengapresiasi buku Puisi Brebesan Edisi Ngapak Kepenak Nemen (NKN) yang mengekspose kembali suasana Brebes dengan gaya Bahasa Ngapak khas Brebes. Sebab, dalam buku ini, ada cerita tentang Batik Salem, Sekolah Nyeker, sampai yang lucu Kapal Mabur Njaluk Duite.
Pembicara dalam kesempatan itu juga tidak kalah menarik mulai dari mulai Juri Ardiantoro, Ph.D selaku Deputi II KSP, Drs. Atmo Tan Sidik selaku budayawan Brebes Tegalan dan pembina Rumah Literasi Waskita, Drs. Oyos Saroso HN selaku jurnalis Lampung dan Dr. Maufur, M.Pd selaku Budayawan dan Dosen PPS Universitas Pancasakti.
Tidak hanya itu, diskusi ini menarik dan mengundang perhatian publik baik dari dalam maupun luar negeri diantaranya hadir dari Universitas Gajah Mada Jogjakarta Prof. Dr. H. Muhadjir M. Darwin, M.P.A., dari Universitas Negeri Jakarta hadir Prof. Dr. A. Sofyan Hanif, M.Pd.
Kemudian, hadir juga dari Universitas Osaka Jepang Ibu Dr. Dwi Puspitorini, dengan kawannya Dr. Turita Indah Setyani, dan penulis disertasi Identitas ke-Tegalan Dr. Dina Nurmalisa, Kahumas Kabupaten Brebes dan Kadis Kebudayaan, Ketua KPU Brebes Muammar Riza Pahlevi, M. H. serta dari kalangan guru dan masyarakat umum.
Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa sastra memiliki peran besar untuk menyadarkan masyarakat dalam mengenalkan daerah serta potensinya. Dengan pengungkapan itu, masyarakat akan dapat berpartisipasi dalam membangun daerahnya.
Buku ini menyajikan tempat-tempat wisata yang menarik di Brebes serta adat istiadat Brebes yang mendapat penghargaan dari Kemendikbud, seperti adat Ngasa serta Batik yang sudah diakui oleh Unesco.
Hal menarik lainnya, kumpulan puisi ini mampu mengingatkan masa lalu dan memunculkan memori publik atas peristiwa lama yang sudah terlupakan. Selain itu, nuansa religi yang menyelinap di setiap puisi bisa mengingatkan manusia-manusia kepada penciptanya di jaman era industri 4.0.
Bahkan, buku ini memuat kondisi terbaru yang melanda dunia saat ini dengan judul Covid Sangalas, yang menjelaskan dengan ringan bahaya, penularan dan pencegahan Covid itu sendiri.
Diskusi yang digelar dua setengah jam akhirnya mulur mendekati tiga jam dan ditutup menjelang adzan dzuhur. Bupati Brebes berpesan untuk mengulik hal-hal lain yang belum sempat disentuh khususnya Bahasa Sunda yang memang bagian dari budaya Brebes.
Pada akhirnya penulis buku diberikan kesempatan untuk menutup diskusi oleh moderator. Uswadin mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajarannya, kepada pembicara dan moderator serta peserta yang setia mengikuti diskusi selama 3 jam. Penulis mengucapkan maaf apabila ada kata atau karya yang masih belum sempurna.