Channel9.id – Jakarta. Gaya komunikasi seorang staf Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mencuri perhatian warganet di media sosial Twitter. Pasalnya, staf tersebut tidak memperdulikan, bahkan meremehkan pertanyaan yang diajukan oleh seorang pengamat pendidikan.
Hal ini terkuak ketika adanya perdebatan dari sebuah unggahan di Twitter bertajuk ‘Pesan Mas Menteri kepada Guru’ pada Sabtu (11/3/2023).
Seorang warganet dengan akun @BogdanoffReal, menilai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tidak memperhatikan kondisi guru yang selama ini tidak mendapat gaji layak.
“Laah, dr dulu juga gitu mas klo ngajar. Yang belum disampaikan kan itu gaji yang layak,” celoteh @BogdanoffReal menanggapi unggahan ‘Pesan Mas Menteri kepada Guru’ Minggu (12/3/2023).
Tak berselang lama, Asisten Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media Kemendikbudristek, Danasmoro Brahmantyo membalas cuitan @BogdanoffReal tersebut. Ia meyakini bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan solusi atas permasalahan kesejahteraan guru. Namun, RUU itu ditolak Baleg DPR untuk masuk ke dalam Prolegnas Prioritas 2023.
Baleg DPR meminta pemerintah mengkaji ulang draf dan naskah akademik RUU Sisdiknas yang telah menuai penolakan dari masyarakat, khususnya para pengamat pendidikan.
Brahmantyo bahkan menyebut pihak-pihak yang menolak RUU Sisdiknas dengan sebutan ‘culas’.
“Lha kemarin mau dikasih solusi dengan RUU Sisdiknas malah dijegal. Beberapa pihak memang seculas itu. Padahal guru-guru perlu dapat penghasilan layaknya sekarang,” cuitnya melalui akun @dbrahmantyo.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menantang Brahmantyo untuk membeberkan butir dalam RUU Sisdiknas yang menjamin penghasilan layak bagi guru. Sebab, menurutnya, hal itu tidak disebutkan dalam RUU Sisdiknas.
“Di bagian mana RUU Sisdiknas yang menjamin penghasilan layak guru? Apakah RUU Sisdiknas sedetail UU G/D menyangkut hak guru? Apa cuma normatif? Coba buka,” balas Iman melalui akun Twitternya @zanatul_91.
Namun, Brahmantyo justru enggan menjawab dan malah meremehkan pertanyaan Iman. Tak ingin ambil pusing, Brahmantyo bahkan berkata ingin menikmati waktu istirahatnya dengan menonton hiburan di Reels Instagram.
“Males ah. Jam segini enakan istirahat sambil nonton reels di IG. Bye,” pungkas Brahmantyo.
Keengganan Brahmantyo untuk menjawab lantas dikritik oleh Iman. Melalui unggahan yang berbeda, Iman menilai gaya komunikasi Brahmantyo tidak pantas dilakukan sebagai seorang staf di Kemendikbudristek.
“Gaya komunikasi staf kementrian (?) yang urus pendidikan. Giliran ditanya soal substansi kesejahteraan guru, jawabnya males. Padahal yang nanya juga guru,” tulis Iman.
Baca juga: Ini Gaji Guru Honorer dan Pegawai Rendahan Ditjen Pajak
Baca juga: Gaji Guru Honorer Kecil, Nadiem Dikomplain
HT