Channel9.id-Jakarta. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, menyebutkan bahwa tes moderasi agama Enzo Zenz Ellie, calon Taruna Akademi Militer (Akmil) bagus, 84 persen sehingga Enzo tetap dipertahankan. Sebelumnya viral diduga foto Enzo berlatar belakang bendera tauhid yang ramai menjadi perbincangan, terkait dugaan paparan paham radikal.
“Nilainya 5,9 dari nilai maksimum 7 sehingga kami memutuskan menerima Enzo dan seluruh Taruna yang kami terima,” kata Andika Perkasa di Mabes AD Jalan Merdeka Utara, Jakarta Selasa (13/8).
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan, calon taruna Akmil berdarah Indonesia-Perancis ini, sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) organisasi yang dilarang pemerintah. Namun, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, memastikan Enzo layak menjadi Taruna Akmil karena telah lolos seleksi fisik maupun psikologi.
Dosen Hukum Universitas Bung Karno Jakarta, Dr. Azmi Syahputra, menyatakan tidak mudah meletakan anak seusia Enzo sudah berideologi apalagi rekam digitalnya diambil saat perkembangan kejiwaannya belum matang.
“Anak remaja cenderung eforia mencari jati diri dan kadang kurang tepat karena ketidaktahuannya, ia belum mengerti ini jadi gak bisa dengan mudah dikatakan itu ideologi,” Ujar Azmi.
“Enzo bisa menjadi aset TNI, hanya perlu polesan dan masih ada waktu 4 tahun di Akmil. Selama pendidikan bisa dipantau, dievaluasi dan bisa dikeluarkan. Di Akmil bisa diasah dan dipertajam nilai nasionalisme dan ideologi Pancasila. TNI butuh putra-putra terbaik. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menerima Enzo dalam pendidikan Akmil,” ujar dosen ahli hukum pidana ini.
Asal mula ramainya Enzo di media sosial setelah beredar video Penentuan Tahap Akhir (Pantohir) Akmil, di mana terlihat Enzo sempat ditanya oleh Panglima dalam bahasa Perancis. Enzo yang berdarah ayah Perancis ini lancar menjawab pertanyaan Panglima Hadi Tjahjanto yang memang pernah mengenyam pendidikan Sekolah Staf Komando di Paris Perancis.
Belakangan muncul foto Enzo dengan latar belakang bendera tauhid. Inilah yang kemudian dipersoalkan publik. Pernyataan KASAD ini menjadi akhir polemik nasib pendidikan Enzo di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.