Channel9.id. Twitter kini mengalami penurunan nilai. Elon Musk mengungkapkan bahwa Twitter yang mulanya dibeli seharga UDS 44 miliar pada Oktober 2022 lalu, sekarang bernilai sekitar USD 20 miliar.
Informasi itu dibeberkan oleh Musk melalui memo yang ia kirim kepada karyawan Twitter pada Jumat, 24 Maret 2023 lalu, sembari mengumumkan program kompensasi saham baru.
Ia juga kembali memperingatkan karyawan yang tersisa bahwa Twitter sedang dalam posisi keuangan yang genting. “Twitter sedang dibentuk ulang dengan cepat,” tulis Musk. Ia juga menambahkan bahwa Twitter sudah empat bulan kehabisan dana.
Menurut Platformer, Musk juga memberi tahu karyawan bahwa dirinya melihat “jalan yang jelas namun sulit” menuju nilai $250 miliar. Penilaian ini berdasarkan hipotetis yang memungkinkan saham perusahaan saat ini bernilai 10 kali lipat di masa mendatang.
Musk mengatakan Twitter akan mengizinkan staf untuk menjual saham setiap enam bulan. Ini merupakan kebijakan yang mirip dengan yang diterapkannya di SpaceX. Menurut Musk, program tersebut akan memberi karyawan “saham cair” sambil melindungi mereka dari “kekacauan harga” yang datang dengan ekuitas di perusahaan publik.
Pada awal 2023, pendapatan harian Twitter dilaporkan turun 40 persen dari tahun lalu setelah lebih dari 500 mitra periklanan utamanya berhenti beriklan di platform. Banyak mitra periklanan pergi setelah Twitter meluncukan layanani Twitter Blue pada November 2022 lalu, yang disusul oleh kemunculan akun palsu yang menyamar sebagai merek. Berdasarkan laporan terbaru dari The Information, hanya ada sekitar 180.000 pelanggan Twitter Blue di Amerika Serikat pada awal Februari. Ini menunjukkan bahwa layanan tersebut tak bisa mengimbangi penurunan keuangan yang dialami Twitter sejak dibeli oleh Musk.