Nasional

NU dan Muhammadiyah Layak Dinominasikan Nobel Perdamaian

Channel9.id-Jakarta. Para pemuka agama terkemuka Indonesia menyatakan dukungan kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mendapatkan Nobel Perdamaian.

Sebagaimana dilansir The Jakarta Post, pernyataan tersebut muncul pada seminar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Indonesia untuk Norwegia dan Peace Research Institute Oslo (PRIOR) pada hari Kamis (20/6).

Seminar bertajuk “Challenging Islamic Extremism in Indonesia” dihadiri oleh akademisi, duta besar, pejabat pemerintah, perwakilan organisasi di Norwegia, Dewan Eksekutif NU dan Sekretaris Jendral Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Tampil sebagai pembicara, cendikiawan muslim Azyumardi Azra, pimpinan Wahid Institut Yenny Wahid dan pemuka agama Katolik Romo Franz Magnis Suseno.

Pada kesempatan itu, Romo Magnis mengatakan bahwa NU dan Muhammadiyah menghadirkan wajah Islam yang sangat berbeda dari apa yang coba digambarkan oleh ektremis.

Romo menambahkan, peran NU dan Muhammadiyah sangat penting. Selain itu, NU dan Muhammadiyah adalah Islam moderat dan damai. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi sebagai faktor penyeimbang di Asia Tenggara dan secara global.

Filsuf terkenal itu menyebutkan bahwa dirinya dan para koleganya menilai bahwa NU dan Muhammadiyah layak dinominasikan untuk Nobel Perdamaian.

Sementara itu, Azyumardi Azra mengakui kontribusi NU dan Muhammadiyah dalam membentuk Islam ala Indonesia. Dia menambahkan, selama NU dan Muhammadiyah menegakkan jalan tengah dan Pancasila, ektremis tidak akan pernah menang.

Pimpinan Wahid Institute, Yenny Wahid menyatakan ada peningkatan dalam intoleransi, tapi hal itu tidak berarti ekstremis dan radikalisme meningkat. Keterlibatan beberapa warga Indonesia dalam jaringan teroris tidak sekaligus mencerminkan kecenderungan yang terjadi di Indonesia.

Dua peneliti dari PRIO, Marte Nilsen dan Trond Bakkevig menyebut peran organisasi Islam moderat sangat vital bagi kemunculan kekuatan Islam diluar Timur Tengah. Indonesia dapat menjadi contoh bagi masyarakat global.

Duta besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak untuk NU dan Muhammadiyah. Dia menyebut salah satu dukungan datang dari mantan Presiden Timor Leste Ramos Horta, pemenang hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1996.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

28  +    =  38