Channel9.id-Jakarta. Kementerian Perhubungan menegur PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF AeroAsia) dan Citilink Indonesia perihal 19 pesawat tetap dioperasikan meski sedang bermasalah. Teguran tertuang dalam surat bernomor A4-402/8/3/DKPPU.2021. Surat yang diteken atas nama Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Dadun Kohar diberikan kepada Accountable Manager GMF AeroAsia dan VP Engineering & Maintenance Citilink.
Dalam surat itu dituliskan bahwa terdapat beberapa pesawat A320 Citilink yang beroperasi pada 1 Desember-17 Desember 2021 dengan dummy brake assy nomor dua yang masih terpasang di PK-GQJ. Pesawat itu dipasang open hold item list (HIL) brake assy nomor 2 due to NIL spare dan extension HIL brake agar dapat tetap terbang. Hal itu disetujui oleh chief inspector Citilink.
“Dari status HIL 13 Desember 2021 terdapat 19 pesawat A320 Citilink yang mengalami open HIL brake dan dalam tiga bulan terakhir terjadi enam brake occurrences (melting, jammed, over temperature),” tulis Dadun dalam suratnya, Jumat, 24 Desember 2021.
Baca juga: Citilink Perpanjang PCR Gratis Hingga 31 Agustus
Oleh karena itu, Dadun meminta GMF AeroAsia memperbaiki open HIL brake di 19 pesawat A320 Citilink. Melakukan kajian status HIL dari Agustus sampai Desember 2021, dan mengidentifikasi nomor seri komponen yang bermasalah untuk dilepas dari pesawat.
Kementerian meminta agar komponen itu disimpan dalam kawasan karantina. Lalu, Kemenhub meminta GMF AeroAsia memastikan permasalahan ketidaktersediaan onderdil dan supply chain management. Untuk Citilink, Kemenhub meminta perusahaan meningkatkan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap GMF AeroAsia.
VP Corporate Secretary & Legal GMF Rian Fajar Isnaeni mengklaim selalu menaati aturan pemerintah. Termasuk soal kelayakan terbang pesawat. Seluruh pesawat customer telah dinyatakan layak terbang, termasuk Citilink. “GMF telah memenuhi requirements sebagaimana tercantum dalam dokumen minimum equipment list (MEL) milik operator, yakni Citilink, yang telah dikeluarkan oleh pabrikan pesawat terbang dan disetujui oleh otoritas setempat,” kata Rian.
Dia mengatakan telah menyelesaikan temuan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU). Beberapa langkah yang dilakukan, seperti mengkaji ulang, mengidentifikasi HIL, dan membentuk tim khusus untuk penuntasan HIL.
Hal senada disampaikan VP Corporate Secretary & CSR Citilink Diah Suryani. Dia mengklaim pihaknya selalu mengedepankan faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang. Untuk itu, perusahaan selalu berkoordinasi dengan GMF AeroAsia.