Otoritas Kuba Redam Upaya Unjuk Rasa Para Warga
Internasional

Otoritas Kuba Redam Upaya Unjuk Rasa Para Warga

Channel9.id-Kuba. Otoritas Kuba telah memadamkan unjuk rasa skala nasional yang sudah direncanakan oleh para aktivis dalam menuntut adanya demokrasi dan diberikan lebih banyak kebebasan berekspresi, Selasa (16/11/2021).

Setelah sempat kecolongan pada unjuk rasa bulan Juli lalu, pemerintah bergerak lebih cepat untuk melarang demonstrasi yang harusnya dilaksanakan Senin lalu, dan menyebarkan berita-berita di sosial media kalau unjuk rasa tersebut merupakan cara AS untuk menjatuhkan rezim kepemerintahan Kuba. Selain itu mereka juga menjadikan para pemimpin unjuk rasa sebagai tahanan rumah.

Edel Pérez, 35, yang merupakan seorang aktor televisi yang pernah ditangkap setelah ikut turun ke jalanan pada unjuk rasa Juli lalu, tak bisa keluar rumah setelah dihadang oleh dua orang pihak keamanan. “Saya merasa tidak berdaya dan marah. Mereka sudah melanggar hak konstitusi saya,” serunya.

Para warga Kuba menunjukkan video-video penangkapan di Facebook, sedangkan para aktivis yang berani keluar akan dibawa ke mobil polisi, beberapa diantaranya ada yang dikumpulkan ke mobil van.

Di Havana, dimana para petugas keamanan terlihat berpatroli di jalanan. Walaupun sekolah sudah kembali dibuka setelah masa lockdown yang panjang, banyak orang tua yang memilih untuk tidak mengizinkan anak-anaknya keluar.

Salah seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya, berkeliling kota mencari sekumpulan orang pengunjuk rasa agar ia bisa bergabung, namun hasilnya nihil.

“Setidaknya saya tidak menyesal sudah melakukan ini, namun saya juga merasa sedih mengetahui bagaimana orang-orang saat ini pasti sedang dalam ketakutan,” ujarnya.

Setelah berhasil meredam aksi unjuk rasa, tentunya pemerintah merasa sudah menang. Mereka berharap kalau Amerika akan berpikir kalau unjuk rasa bulan Juli lalu adalah sebuah kesalahan dan rezim saat ini masih stabil, dan akhirnya mau melonggarkan sanksinya.

Sejauh ini AS masih menetapkan sanksi terhadap Kuba sejak kepemimpinan Trump lalu. Sanksi berat ini, ditambah dengan pandemi Covid-19, telah membuat ekonomi kuba anjlok yang berujung adanya krisis barang sehari-hari dan mengobarkan amarah para rakyat.

Namun semangat para pemuda Kuba demi kebebasan tidak akan pudar. “Karena hal ini, akan ada upaya unjuk rasa baru lagi – dan tentunya upaya penindasan lainnya,” ujar seorang mahasiswa universitas.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  78  =  79