Channel9.id-Jakarta. Gubernur Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria (Anies – Riza) akan berakhir masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Selanjutnya akan digantikan oleh Penjabat (Pj.) Gubernur yang akan menjalankan operasional dan administrasi pemerintahan Provinsi DKI Jakarta sampai pelaksaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada tahun 2024 mendatang.
Kondusivitas di DKI Jakarta harus benar-benar dijaga. Oleh karena itu, figur Pj. Gubernur DKI Jakarta mendatang diharapkan mampu menciptakan kondusivitas tersebut dengan mengelola dinamika yang terjadi di DKI Jakarta dengan baik. Penjabat Gubernur harus mampu mengelola dinamika di DKI Jakarta baik dinamika politik dan sosial kemasyarakatan maupun dinamika ekonomi, investasi dan perdagangan.
Pusat Data Bersatu (PDB) melakukan telepolling kepada masyarakat DKI Jakarta terpilih terkait pemetaan dan tantangan tersebut. Telepolling dilakukan dengan metode Proportionate Snowball Sampling menggunakan telepon genggam kepada 400 orang.
Baca juga: Memilih Figur Tepat Penjabat Gubernur DKI Jakarta
Hasil dari telepolling tersebut menghasilkan beberapa temuan diantaranya bahwa mayoritas masyarakat (83,8%) merasa puas terhadap kinerja Anies–Riza terutama dalam hal Pembangunan Infrastruktur (37,5%), Tata Kelola Perkotaan (20,3%), dan Layanan Transportasi Umum (11,3%).
Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yaitu pembangunan infrastruktur transportasi umum menjadi hal yang utama seperti penambahan koridor Transjakarta dan pembangunan serta perbaikan berbagai halte Transjakarta. Meskipun demikian, masih ada pekerjaan rumah yang menjadi warisan dan harus diselesaikan oleh penerusnya yaitu masalah ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Terkait dengan preferensi calon Pj. Gubenur DKI Jakarta, mayoritas responden yakin bahwa untuk menyelesaikan masalah ekonomi tersebut diperlukan sosok Pj.Gubernur yang mengayomi, tidak memihak dan menjunjung tinggi netralitas, tidak terasosiasi dengan kelompok atau warna politik tertentu dan diterima semua kalangan masyarakat.
Sebanyak 53,35% responden menyatakan bahwa keterbelahan kelompok akibat perbedaan pilihan politik harus dihilangkan. Diharapkan juga Pj. Gubenur nanti bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan memelihara kondusivitas politik di DKI Jakarta. Sebanyak 65,9% responden berharap Pj. Gubernur nanti mampu membangun ekonomi DKI Jakarta dan menjadikan DKI Jakarta sebagai barometer ekonomi politik nasional sehingga mampu keluar dari pandemi Covid-19 lebih cepat.
Sampai sekarang sudah ada tiga nama calon Pj Gubernur Jakarta yang dipilih DPRD. Tiga nama itu antara lain Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden Bahtiar Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, dan Marullah Sekda Provinsi DKI Jakarta.