Channel9.id – Jakarta. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menutup operasional pabrik sepatunya secara resmi yang berlokasi di Purwakarta per 30 April 2024. Tutupnya pabrik sepatu BATA dikarenakan kerugian selama 4 tahun terakhir.
Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya, namun kerugian dan tantangan industri akibat pandemi hingga perubahan perilaku konsumen terlampau cepat hingga tak mampu dibendung.
“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun,” kata Hatta, dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (4/5/2024).
Bahkan, Hatta menerangkan bahwa kapasitas produksi di pabrik tersebut jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Tanah Air.
“Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tuturnya.
Sebagai informasi, Bata telah mewarnai pasar alas kaki di Indonesia sejak era proklamasi. Setelah nyaris satu abad hadir, Bata mulai mengalami kerugian hingga menutup pabrik nya di Purwakarta.
Dikutip dari situs resmi Bata, Minggu (5/5/2024) Bata muncul di Indonesia pertama kali pada 1931 atau 14 tahun sebelum kemerdekaan.
Kala itu, Bata bekerja sama dengan Netherlandsch-Indisch atau NV yang merupakan importir sepatu di Tanjung Priok. Perusahaan sepatu yang didirikan oleh 3 bersaudara, Tomas, Anna dan Antonin Bata itu dengan nama T & A itu akhirnya mendirikan pabrik sepatu pertamanya di Indonesia, selang 6 tahun kemunculannya di pasar domestik. Tomas Bata memutuskan untuk mendirikan pabrik Sepatu ditengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.
Keseriusannya makin dalam, PT Sepatu Bata akhirnya melantai di Bursa Efek Jakarta. Per 1982 perusahaan terdaftar sebagai emiten dengan kode saham BATA.
Tak hanya itu, sebagai bisnis yang berspesialisasi pada produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri, Bata pun merampungkan konstruksi pabrik sepatu di Purwakarta pada 1994.
Brand sepatu asal Ceko ini juga melayani segmen pasar yang berbeda, seperti merek ternama Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner. Sepatu Bata sebagai alas kaki dan pemasar terkemuka di negara ini, telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri dari Family and City Stores.
Bata Indonesia juga mengoperasikan Wholesale Departemen yang melayani Ritel Dealer independen. Adapun, Bata menjadi salah satu produsen sepatu terbesar di dunia dengan lebih dari 5.300 toko yang tersebar di lebih dari 70 negara. Secara global, Bata telah hadir sejak 1894.
IG