Channel9.id-Jakarta. Industri periklanan di Indonesia saat ini didominasi pelaku lokal. Sekalipun di agensi multinasional, mayoritas pekerjanya pun orang lokal. Demikian tutur Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan (P3I) DKI Jaya Elwin Mok.
“Bisa dibilang, kondisi sekarang itu sangat bagus sekali, dibanding zaman dulu yang didominasi expart. Terutama untuk divisi kreatif, sekarang ini semakin banyak,” tuturnya, Senin (19/07).
Berangkat dari hal itu, Elwin berpendapat bahwa sumber daya manusia (SDM) Indonesia di industri periklanan semakin diakui. Hal ini tak terlepas dari pemahaman SDM terkait kondisi sosial di masyarakat, yang bisa membuat iklan yang kontekstual dan relevan.
Baca juga: Meski Beralih ke Digital, Agensi Periklanan Bakal Tetap Ada
Belum lagi, lanjut Elwin, industri periklanan memang terbuka untuk beragam disiplin ilmu, sehingga lulusan pendidikan mana pun bisa berkiprah. “Karena nature cara kerjanya memang harus sangat terbuka. Tapi ada set of steel, contohnya art base, itu memang sudah banyak di-supply oleh lulusan desain komunikasi visual dan grafis,” sambung dia.
Meski begitu, Elwin merasa adanya kesenjangan antara industri dan pendidikan komunikasi. Ditambah lagi, industri periklanan sangat cepat sekali berubah. “Advertising ‘kan industri yang knowledge-nya bersifat test sheet. Jadi sesuatu bisa didapat kalau memang subur. Tapi sering kali yang diajarkan soal komunikasi itu sesuatu yang lumayan lewat,” lanjutnya.
Namun, menurutnya, selagi seseorang tertarik pada dunia periklanan, dia akan cepat belajar.
(LH)