Nasional

Pakar Bolehkan Kombinasi Vaksin Berbeda untuk Dua Dosis

Channel9.id-Jakarta. Epidemiolog dari University of North Carolina Prof Juhaeri Muchtar, PhD mengungkapkan bahwa kombinasi vaksin berbeda untuk dua dosis bisa dilakukan. Vaksin Corona kombinasi adalah pemakaian vaksin yang berbeda untuk suntikan yang pertama dan kedua. Hal ini untuk menghadapi kondisi varian Corona yang begitu banyak dan masalah kelangkaan vaksin.

“Untuk urusan vaksin mix match ini sedang diuji. Misalnya, dosis pertama sinovac dan vaksin kedua AstraZeneca, data sementara  menunjukkan it’s ok (bisa dilakukan),”ujar Juhaeri saat webinar bertajuk “Endgame Scenarios: Vaksin dan Vaksinasi” yang digelar FEM Station IPB University pada Senin (09/08) malam.

Baca juga: Bio Farma Sudah Sebarkan 154 Juta Vaksin Covid-19

Selain itu, Juhaeri menyebut, unsur politis lebih kental lantaran beberapa negara memberlakukan aturan yang berbeda soal vaksin yang dapat digunakan sebagai akses masuk ke negara masing-masing.

“Sinovac juga kurang mempublikasikan jurnal-jurnal kepada dunia luar, sehingga pemerintah di beberapa negara jadi kurang pede (menggunakan vaksin Sinovac),”jelasnya.

Juhaeri yang menjabat Vice President and Head, Global Safety Sciences Sanofi itu menjelaskan, tidak bisa membandingkan efektabilitas vaksin yang satu dengan yang lain. Menurutnya, vaksin yang terbaik adalah yang paling cepat bisa disuntikkan.

“Karena dari segi klinis maupun statistik, kita tidak punya satu uji klinis yang membandingkan Sinovac dengan Pfizer head to head. Jadi kita tidak bisa memutuskan, misalnya Pfizer lebih baik dari Sinovac tanpa uji itu,”jelasnya.

Selain itu, pada saat uji klinis, bisa jadi end point, populasi, dan prosedur setiap produsen vaksin berbeda. “Bahkan mungkin variannya juga saat uji klinis berbeda. Jadi masyarakat Indonesia, pakai apa saja di depan kita. Jangan pilih-pilihlah,”imbuhnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =