Nasional

Pakar Epidemiologi UI Ragukan Penemuan Obat Corona oleh BIN dan Unair

Channel9.id-Jakarta. Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono meragukan penemuan obat Covid-19 yang baru-baru ini diumumkan oleh Universitas Airlangga dan Badan Intelijen Negara (BIN).

“Ilmuwan Indonesia sedang diuji kewarasannya. Hasil di laboratorium sel tertentu, langsung simpulkan dapat berlaku sama pada manusia, sistem biologis yang sangat kompleks. Bayangkan virus yang dibiakan di sel, lalu mati karena disiram kecap: “wow kecap mampu bunuh virus di manusia,” ujar Pandu dalam cuitan di akun twitternya @drpriono pada Senin (15/06).

Menurut dia, dalam pengembangan ilmu yang harus dilaksanan ilmuwan adalah selalu berpikir kritis dan dalam uji coba harus dilakukan secara ketat. Menurut dia, kebenaran ilmiah penemuan obat tersebut masih diragukan, karena masih tahap uji klinis.

“Pengembangan ilmu, bukan cari sensasi, atau cari popularitas. Melainkan mempertanyakan, mempertanyakan lagi secara kritis, mencari jawaban yang sering tidak terjawab. Logika, integritas, dan akal sehat atau kewarasan menjadi pedoman dalam pengembangan keilmuan,” ucapnya.

Ketua BPOM Penny Lukito juga mengatakan, bahwa penelitian yang dilakukan masih dalam tahap ujicoba praklinis pada kultur sel dan dengan hasil praklinis.  Padahal, sebuah racikan menurut dia, bisa dinyatakan obat jika sudah melewati uji klinis fase I, II, dan III yang telah menggunakan pasien manusia. Semua uji klinis tersebut harus melewati tahapan evaluasi dari BPOM terkait protokolnya (13/6).

Sebelumnya, Unair Surabaya dan BIN mengklaim menemukan potensi formula dalam penelitian Stem Call, yakni  Haematopotic Stem Cells (HSCs) dan Natural Killer (NK) cells sebagai obat Covid-19.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  5  =