Palestina Galang Donor Darah Untuk Korban Gempa Turkiye-Suriah
Internasional

Palestina Galang Donor Darah Untuk Korban Gempa Turkiye-Suriah

Channel9.id-Turkiye. Masyarakat Gaza, Palestina berbondong-bondong donasikan darahnya untuk membantu korban gempa di Turkiye dan Suriah, Senin (13/2).

Baca juga: Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 20.000 Jiwa

Naglaa al-Ghalayini, koordinator dari yayasan yatim piatu Al-Amal, mengatakan kalau kampanye solidaritas ini dilaksanakan oleh relawan Palestina setelah terjadinya gempa mematikan di Turki dan Suriah yang kini telah menelan korban jiwa sebanyak 34,000 lebih.

“Acara ini untuk mengkonsolidasikan gagasan bahwa bangsa Arab dan negara-negara Islam itu bersatu dan apa yang melukai Suriah dan Turkiye juga melukai kami yang di Gaza dan Palestina,” ujar al-Ghalayini.

“Memang benar kalau kami tak mempunyai perlengkapan atau kemampuan yang memadai untuk membantu korban di Turkiye dan Suriah, tapi kami punya darah yang dapat kami donasikan untuk saudara-saudara kami di Suriah dan Turkiye yang terus mendukung Palestina dan Gaza,” lanjutnya.

Al-Ghalayini kemudian memberikan bela sungkawanya untuk keluarga korban di Turkiye dan Suriah dan berdoa situasi kembali cepat pulih.

Subhi Quta, salah satu warga Gaza langsung pergi mendonaturkan darahnya setelah mendengar Al-Amal membuka penggalangan donor darah. Ia mengatakan itu adalah kesempatannya untuk memberikan bantuannya kepada korban gempa.

“Kami semua merasa sedih dan terkejut dengan apa yang terjadi setelah gempa tersebut. DI perang Gaza sebelumnya, kami sudah pernah melihat secara langsung bagaimana gedung-gedung roboh dan korban-korban yang terkubur dievakuasi dari puing-puing gedung. Tapi tragedi di Turkiye dan Suriah ini sungguh besar,” ujar Quta.

Sohaib Shehadeh, 43, juga mengutarakan hal yang sama.

“Jika saya bisa memberikan hal yang lebih dari ini, sudah pasti, tanpa ragu akan langsung saya lakukan. Dan jika ada kesempatan untuk pergi dan membantu para korban gempa, sudah pasti saya akan ikut,” ujar Shehadeh.

“Saya kehilangan rumah dan saudara lak-laki, dan paman saya saat pemboman Israel tahun lalu. Rasanya sangat pahit kehilangan tempat tinggal dan orang-orang tercinta, baik karena bencana alam natural atau karena manusia,” kenang Shehadeh.

RAG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  15  =  23