Health Lifestyle & Sport

Pandemi Berpotensi Muncul Lagi, Pemantauan di Semua Wilayah Perlu Ditingkatkan

Channel9.id-Jakarta. Pandemi bisa muncul di mana saja, termasuk di Indonesia, namun sulit diprediksi. Demikian ujar Director Global Health Diplomacy Christoph Benn, MD MPH dari Joep Lange Institute, Senin (14/11).

“Kita benar-benar tak bisa memprediksi virus dari hewan mana yang mungkin bisa menjadi penyebab pandemi selanjutnya. Misalnya HIV, itu berasal dari monyet, flu burung dari burung, PES dari tikus,” kata Benn.

Benn mengatakan bahwa pencegahan harus dilakukan. Pemerintah, kata dia, harus khawatir apabila ada pola tak biasa. Misalnya, ketika ada keluhan atau gejala penyakit yang merebak di suatu wilayah. Sebab ini bisa menjadi tanda awal kemunculan penyakit berisiko pandemi.

Dalam hal itu, pengawasan atau pemantauan perlu ditingkatkan. Untuk diketahui, berkaca pada COVID-19, minimnya surveilans masih dilaporkan di sejumlah daerah, khususnya di wilayah pelosok pelayanan kesehatan juga kerap terkendala sehingga pelaporan data kerap terabaikan.

Meski begitu, Benn yang sudah bertandang ke lebih dari 30 provinsi di Indonesia ini menyarankan strategi awal yang menurutnya mudah. Ia menyarankan para petani, misalnya, memanfaatkan ponsel mereka.

“Komunikasi risiko tidak selalu melalui layanan kesehatan primer. Pertanian, misalnya, memiliki ponsel dan aplikasi juga mereka bisa melaporkan peristiwa tidak biasa, petani yang punya babi, kambing, burung atau ayam, mereka bisa observasi melakukan pengamatan,” kata dia.

Benn mencontohkan, mereka bisa melihat berapa banyak ayam yang mendadak mati atau banyak kasus meninggal. “Jadi kita tidak melakukan pelaporan di pusat kesehatan, kita tapi sistem yang dari ponsel, petani, petugas kesehatan, guru, petani, dan pemerintah daerah bisa terlibat,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

25  +    =  35