Channel9.id-Jakarta. Ada perubahan pada pola tidur orang-orang di dunia akibat pandemi COVID-19. Tercatat bahwa waktu tidur jadi lebih banyak ketimbang sebelum pandemi. Meski begitu, efisiensi tidur sejatinya menurun.
Fakta itu didapati dari hasil riset Samsung melalui Samsung Health. Riset ini mendapati adanya perubahan pola, durasi, dan efisiensi tidur di seluruh dunia sejak awal pandemi.
Pada umumnya, pola tidur dengan durasi yang lebih lama bukan berarti kualitasnya lebih baik pula. Adapun yang dimaksud durasi tidur ialah waktu yang dihabiskan di kasur ketika mencoba untuk tidur. Sementara itu, efisiensi tidur diukur dari waktu sebenarnya dihabiskan untuk tidur.
“Perubahan gaya hidup selama pandemi membuat orang-orang di seluruh dunia tidur lebih lama, tetapi tampaknya tidak ada korelasi antara durasi tidur dan efisiensi tidur itu sendiri,” lapor Samsung Health, Kamis (20/10).
Berdasarkan laporan itu, kendati orang-orang di dunia menikmati waktu tidur rata-rata yang lebih lama daripada sebelum pandemi, mereka sebetulnya mengalami penurunan efisiensi tidur secara keseluruhan.
Namun, ada temuan yang bervariasi berdasarkan jenis kelamin. Meski pria dan perempuan sama-sama lebih banyak beristirahat dibanding sebelum pandemi, pria mengalami peningkatan durasi tidur yang lebih lama dan penurunan efisiensi tidur yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan.
Sementara itu, dari sisi usia tampak menarik. Semua kelompok usia tidur lebih lama, sementara efisiensi tidur akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Namun, ada pengecualian untuk orang-orang di usia 20–39 tahun, di mana mereka mengalami peningkatan efisiensi tidur.
“Selain itu, mereka juga menjadi satu-satunya kelompok usia yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada durasi dan efisiensi tidur sekaligus,” kata riset tersebut.
Samsung menganalisis data dari 16 negara dengan pengguna Samsung Health terbesar untuk melihat bagaimana tren kebiasaan tidur bervariasi menurut wilayah. Walau peningkatan durasi tidur terjadi di seluruh 16 negara tersebut dengan rata-rata pengguna bangun lebih lambat dari sebelumnya, efek dari efisiensi tidur yang terekam ternyata beragam.
Perubahan kebiasaan tidur di Indonesia sendiri dapat dilihat sebagai berikut.
Sebelum pandemi, Indonesia merupakan wilayah dengan efisiensi tidur terendah, namun capaian tersebut kini menjadi milik Vietnam. Selain itu, dari 16 negara yang diteliti, Indonesia mengalami peningkatan efisiensi tidur tertinggi dari pra ke pasca pandemi.
Indonesia juga mengalami penundaan waktu bangun dengan rata-rata 11 menit sejak pandemi dimulai, tetapi Indonesia tetap menjadi wilayah dengan waktu bangun paling awal.