Channel9.id-Jakarta. Mobilitas masyarakat di tengah masa new normal mulai meningkat. Di Jakarta, fasilitas publik seperti stasiun KRL dan halte Transjakarta kerap dipadati calon penumpang di rush hour atau jam padat.
Sebagaimana telah diketahui, pada minggu ini, sebagian para pekerja mulai di Jakarta kembali bekerja di kantor.
Situasi padat penumpang seperti itu membuat risiko penularan virus corona meningkat. Salah satu cara untuk menghindari keramaian guna menghindari infeksi virus yaitu dengan mengandalkan Google Maps.
Melalui Google Maps, seseorang bisa memantau kepadatan suatu tempat. Google akan memberi informasi terkait kepadatan di titik-titik tertentu, seperti stasiun dan halte. Informasi ini dihimpun oleh Google dari penggunanya, yang ada di titik tersebut berikut dengan waktunya.
Data tersebut kemudian tampil menjadi grafik kepadatan, dengan setiap jamnya. Dengan melihat data ini, pengguna bisa memilih waktu yang tepat untuk menggunakan menggunakan KRL ataupun Transjakarta. Harapannya, social distancing bisa lebih optimal.
Agar harapan itu tercapai, pengguna cukup berdayakan aplikasi Maps dan melihat stasiun atau halte yang ingin dituju, kemudian tekan ‘more info’. Lalu pengguna scroll ke bawah hingga menemukan info ‘Popular times’.
Di situ pengguna bisa memilih hari, dan grafik kepadatan tempat yang dimaksud pada jam tertentu.
Adapun data tersebut dihimpun secara anonim dari pengguna yang mengaktifkan Google Location History, yang secara default dimatikan di ponsel Android. Google hanya membagikan data kepadatan ini jika sudah ada data yang cukup dari jumlah pengguna tertentu.
Sebagai pengingat, data di grafik berwarna biru ini merupakan data rata-rata yang dihimpun Google selama beberapa waktu terakhir. Kecuali, data real time yang digambarkan dengan grafik merah. Sementara, perbandingan dengan kepadatan pada hari-hari sebelumnya ditunjukkan dengan grafik abu-abu.
(LH)