Channel9.id – Jakarta. Pengurus Besar Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PB PMII) meminta Pemerintah segera mengeluarkan kebijakan pemberian obat dan vitamin gratis kepada seluruh lapisan masyarakat terdampak dan rentan di masa pandemi Covid-19.
“Obat-obatan dan vitamin untuk mereka yang terpapar Covid-19 adalah penting agar kondisi tubuhnya mampu survive melawan virus, dan juga untuk mereka yang rentan agar tidak mudah terpapar virus,” kata Ketua Umum PB PMII M. Abdullah Syukri dalam rilis resmi, Kamis 8 Juli 2021.
PB PMII juga meminta pemerintah harus segera keluarkan kebijakan oksigen gratis.
“Pemberian oksigen sebagai alat bantu pernafasan bagi korban terpapar virus secara gratis menunjukan keberpihakan pemerintah kepada warganya serta bukti komitmen negara menjamin kesehatan setiap warganya,” ujar Syukri.
Syukri menyampaikan, PB PMII sempat memberikan masukan agar pemerintah segera menindak para penimbun obat, vitamin dan oksigen yang sehingga menjadi mahal dipasaran.
“Kemudian, PB PMII mengapresiasi langkah Polri yang responsif atas isu tersebut. Namun, PB PMII juga memperhatikan bahwa dalam perkembangannya ternyata belum ada upaya serius dari pemerintah untuk mendekatkan akses masyarakat pada obat-obatan, vitamin dan oksigen,” kata Syukri.
Baca juga: Presiden: PMII Harus Beradaptasi Dengan Perubahan Kuasai Ilmu dan.Teknologi
Selain itu, pemerintah harus segera keluarkan kebijakan Test swab Gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia di semua tempat, baik di fasilitas layanan kesehatan pemerintah ataupun non pemerintah.
“Hal ini dipandang penting untuk membuka akses seluas-luasnya dalam testing Covid-19 sehingga pemerintah mampu mendeteksi secara cepat dan masyarakat mudah untuk mengetahui kondisi tubuhnya, terpapar virus atau tidak,” katanya.
PB PMII pun mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat terutama kelompok muda untuk bahu membahu saling membantu mereka yang terdampak.
“PB PMII mengajak kelompok muda untuk berkonsolidasi melawan Covid secara kolektif, melalui pencegahan (kampanye 5M dan perang melawan Hoaks di setiap komunitas dan flatform media sosial), support isolasi mandiri bagi yang bergejala, galang filantropi dan support bagi korban, serta responsif menanggapi kebijakan pemerintah melawan Covid 19,” pungkasnya.
HY