Channel9.id – Jakarta. Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), sebuah organisasi nirlaba yang menaungi ratusan UMKM menyelenggarakan UMKM Exhibition & Golf Turnamen di kawasan Golf Club Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, pengusaha, pejabat pemerintah, para professional lembaga, kalangan perbankan dan dari berbagai organisasi profesi.
Menurut Ary Zulfikar, Ketua Umum Perkumpulan Bumi Alumni (PBA), penyelenggaraan turnamen golf memiliki tujuan untuk mengangkat produk-produk UMKM yang menjadi anggota komunitas Bumi Alumni. “Kami mengenalkan produk-produk UMKM agar bisa naik kelas, soal kualitas tidak kalah dan siap bersaing,” jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Azoo ini berharap agar komunitas golfer yang ikut dalam turnamen mendukung keberadaan UMKM. Sebagai salah satu penopang perekonomian yang mampu bertahan ditengah pandemi.
PBA sendiri menurut Azoo adalah organisasi nirlaba yang fokus kepada pembinaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis komunitas, yakni Komunitas UMKM Alumni Padjajaran. “Awalnya organisasi ini memang menghimpun para pelaku UMKM dari alumni Unpad,” jelasnya.
Kini dalam perjalanannya, sudah lebih dari 750 pelaku bisnis UMKM bergabung dengan PBA. Dan sudah tersebar di 16 Propinsi dengan sebaran terbesar di Propinsi Jawa Barat.
Dalam upaya penguatan branding, PBA melakukan positioning agar produk-produk UMKM bisa dikenal luas, baik komunitas pelaku usaha, komunitas profesi maupun komunitas olahraga. “Oleh karenanya kegiatan “UMKM Exhibition & Golf Tournament” dengan tema UMKM Naik Kelas diadakan,” jelas Azoo.
Beberapa produk UMKM dikenalkan di acara kegiatan UMKM Exhibition ini yaitu Pirage Kopi (Kopi), Teti Gari Gari (Makanan Kemasan), Dwi Purwati Collection (Masker), Sankimo (Urinoir), Madu Hitam Baduy (Minuman Kemasan) Mefa Bakcoseuhah Cianjur (Makanan Kemasan), Dapoer Nazra (makanan kemasan), Zoomme T-Shirt (Kaos), Mangaraja (Kopi Kemasan),Tenun Baduy (masker).
Diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PBA bisa mendukung program Pemerintah dalam rangka pengembangan pelaku UMKM yang secara agregat memberikan kontribusi 60,3 % dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Terlebih lagi pada saat pandemi diperlukan suatu strategi pemasaran dan penguatan branding pelaku UMKM sehingga dapat bertahan baik di saat kondisi pandemi atau kondisi normal,” pungka Azoo.