Channel9.id – Jakarta. Ketua DPP PDIP sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR RI, Said Abdullah, menyampaikan permintaan maaf atas nama kedua kader PDIP yang juga anggota DPR, Deddy Sitorus dan Sadarestuwati.
Deddy sempat viral usai memberikan pernyataan kontroversial saat menjadi narasumber dalam acara salah satu media televisi nasional. Sedangkan Sadarestuwati viral lantaran berjoget saat Sidang Tahunan MPR RI.
“Saya sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan atas nama Pak Deddy Sitorus, Ibu Sadarestuwati, sungguh-sungguh minta maaf jika kemudian ada kesalahan, kekhilafan, yang dilakukan oleh Pak Deddy dan Ibu Sadarestu, dengan segala kerendahan hati kami minta maaf,” kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Said menilai pernyataan Deddy dan sikap Sadarestuwati saat Sidang Tahunan menjadi pelajaran bagi partainya. Ia pun meminta publik memberikan kesempatan kepada PDIP untuk menyikapi polemik tersebut.
“Menyangkut hal-hal yang seperti disebutkan tadi Pak Deddy Sitorus, Sadarestuwati, maka menurut hemat kami dari sisi fraksi PDI Perjuangan, dengan kedaulatan dan otonomi yang kami miliki berilah kesempatan DPP partai,” ujarnya.
“Namun, kami melihatnya apa yang disampaikan oleh Pak Deddy Sitorus atau kemudian ibu Sadarestuwati, secara etik kita semua menjadi pelajaran bagi kita untuk mempergunakan diksi atau frasa yang menimbulkan empati dan simpati kepada rakyat,” sambungnya.
Di sisi lain, Said mengatakan saat ini partainya belum menentukan sikap terkait posisi Deddy Sitorus dan Sadarestuwati. Menurutnya, aksi berjoget Sadarestuwati dilakukan usai acara inti Sidang Tahunan selesai.
“Sampai sekarang kan DPP belum menentukan sikap, dan seperti yang saya lihat, seperti Ibu Sadarestuwati, ya sama dengan terlalu banyak lah yang berjoget, ketika acara yang sesungguhnya acaranya sudah selesai, cuma ingin menunjukkan kebhinekaan diputarlah lagu dari daerah timur, kan itu saja,” paparnya.
Sebagai informasi, Deddy Sitorus memberikan pernyataan yang dinilai melukai hati rakyat saat menjadi tamu di acara media televisi nasional. Saat itu, ia berdebat soal ketimpangan antara tunjangan rumah anggota DPR RI yang mencapai Rp50 juta per bulan dan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang membebani para pekerja.
Deddy menggunakan istilah “rakyat jelata” untuk menyebut para pekerja berpenghasilan di bawah UMP dan UMK. Ia juga menyebut pihak yang membandingkan gaji anggota DPR dengan para pekerja itu sebagai “sesat logika”.
Sementara Sadarestuwati jadi viral karena berjoget paling heboh setelah Sidang Tahunan MPR pada Jumat (15/8/2025) di Ruang Rapat Paripurna MPR, DPR, DPD, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Anggota Komisi V DPR RI tersebut tampak mengenakan busana putih dengan jilbab merah. Dengan wajah semringah dan penuh semangat, ia bergabung menari bersama koleganya. Situasi ini dianggap melukai hati rakyat yang sedang terhimpit kondisi serba sulit, daya beli turun hingga terkejut adanya kenaikan tunjangan para anggota dewan.
HT