Channel9.id – Jakarta. John Kerry, Staff Kepresidenan urusan Iklim dari Amerika Serikat, telah bertemu dan berbincang-bincang dengan diplomat Tiongkok, Wang Yi di Beijing, Selasa (18/7/2023). Pertemuan ini mengupayakan untuk mengatasi pemanasan global dan mendefinisikan kembali hubungan kedua negara yang tengah reatak ini.
Kerry mengatakan kepada Wang Yi bahwa topik iklim dapat memberikan kesempatan baru bagi Amerika Serikat dan Tiongkok untuk memperbaiki hubungannya.
“Harapan kami adalah dapat membuat kesempatan ini menjadi awal yang baru dalam mendefinisikan kerja sama AS-Tiongkok dan kapasitas dalam mengatasi perbedaan kedua negara kami,” ujar Kerry kepada Wang dalam pertemuannya di Balai Besar Rakyat di Tiongkok.
“Kami benar-benar berharap bahwa ini akan menjadi awal yang kuat, bukan hanya diskusi antara anda dan saya saja mengenai iklim, tapi dapat menjadi awal perubahan yang lebih besar lagi,” lanjutnya.
Kerry adalah pejabat senior Amerika Serikat ketiga dalam beberapa minggu ini yang terbang ke Tiongkok untuk bertemu dengan pejabat-pejabatnya. Sebelumnya adalah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan setelahnya adalah Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Sebelumnya hubungan kedua negara adidaya ini sempat memanas setelah Juru bicara Gedung Putih sebelumnya, Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan. Karenanya, Tiongkok memutus beberapa kontak tingkat tengah dan tinggi dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Blinken Bertemu Xi Jinping, Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral
Masalah lainnya yang mengguncang hubungan kedua negara ini adalah masalah balon mata-mata Tiongkok yang ditembak jatuh pasukan Amerika Serikat beberapa bulan lalu.
Kerry mengatakan kepada Wang bahwa Biden sangat berkomitmen untuk menjaga stabilitas hubungan mereka dan juga untuk tercapainya kerja sama kedua negara untuk memberikan perubahan yang signifikan untuk dunia.
“Dari pengalaman saya, jika kita terus berusaha, kita dapat kembali menemukan jalan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini,” ujar Kerry.
“Dunia benar-benar berharap banyak atas hubungan baik AS-Tiongkok, terutama perihal isu iklim,” tambahnya.
(RAG)