Merencanakan Sebelum Berhenti Merokok
Lifestyle & Sport

Merencanakan Sebelum Berhenti Merokok

Channel9.id-Jakarta. Berhenti merokok seringkali mengalami kegagalan, alasan utamanya adalah kecanduan nikotin. Padahal seperti yang umumnya, rokok merupakan salah satu penyebab kematian dari penyakit yang bisa dicegah.

Di Australia merokok merupakan salah satu penyebab tertinggi jumlah kematian dari penyakit yang bisa dicegah di negara tersebut. Di Indonesia sendiri, Perokok di Indonesia sendiri meningkat dalam 10 tahun terakhir pada 2022 berdasarkan riset Global Adult Tobacco Survey 2021.

Disamping itu juga, orang seringkali melirik penggunaan rokok elektrik untuk berhenti merokok. Namun penelitian juga menemukan bahwa rokok elektrik juga memiliki potensi bahaya yang sama dengan rokok.

Perencanaan tanggal berhenti merokok dapat dipilih menjadi metode berhenti membakar rokok. Perencanaan tersebut harus mencantumkan tanggal berhenti, penjabaran alasan berhenti rokok, rencana menghadapi gejala craving dan withdrawal symptoms, merencanakan daerah bebas rokok, dan tentu saja metode berhenti merokok.

Terbitan Mayoclinic, institusi layanan kesehatan non-profit Amerika Serikat, menuliskan 10 cara untuk menghadapi candu tambakau. Mencoba terapi pengganti nikotin yang dapat diakses melalui penyedia layanan setempat, mengenai pemantik candu seperti minuman alkohol atau kopi, merespon dengan menunda, kunyah permen keras atau permen karet tanpa gula, lakukan kegiatan fisik, mencoba relaksasi, meminta bantuan orang sekitar, jangan berpikiran kalo satu batang terakhir, dan selalu mengingat dampak baik kesehatan berhenti merokok.

Laman resmi layanan Kesehatan Australia, Health Direct, mencatat bahwa momen tersulit adalah minggu-minggu pertama berhenti merokok karena tubuh sedang beradaptasi. Keadaan ini akan perlahan-lahan mempermudah dalam beberapa saat.

Kendati butuh proses, beberapa menit berhenti konsumsi tembakau, tubuh pun sudah memulai proses perbaikan diri. Dalam waktu 20 menit berhenti merokok, detak jantung mulai berkurang, pada 12 jam, kadar oksigen dalam darah mulai meningkat seiring kadar karbon monoksida yang berkurang. Dalam waktu seminggu, indra perasa dan penciuman sudah mulai membaik. Pada waktu sebulan sampai Sembilan bulan, gejala perokok kian berkurang. Ujungnya pada 10 tahun, potensi kanker paru berkurang setengah disbanding perokok, begitupun kanker jenis lainnya.

Aspek lain yang harus diingat adalah keputusan berhenti merokok juga dapat mengurangi potensi bahaya bagi orang sekitar dengan menjadi perokok pasif. Tidak kalah juga adalah uang yang tersimpan jika berhenti merokok.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  6  =