Channel9.id – Jakarta. Biro Penyelidikan Federal (FBI) melakukan identifikasi terhadap pelaku penembakan dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump. Pelaku diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks dari Pennsylvania.
Dilansir AFP, Minggu (14/7/2024), Thomas Matthew Crooks berusia 20 tahun. Ia disebutkan sebagai seorang asisten di panti jompo dengan latar belakang lulusan sekolah menengah atas (SMA).
“FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat dalam upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania,” kata FBI dalam pernyataan yang dikutip NBC dan CBS.
Crooks sendiri adalah seorang anggota Partai Republik yang merupakan partai Trump berada. Catatan publik menunjukkan ayahnya adalah seorang Republikan yang juga terdaftar dan ibunya adalah seorang Demokrat yang terdaftar pula.
Selain itu, ia juga tercatat pernah memberikan kontribusi kecil kepada kelompok yang berpihak pada Partai Demokrat. The New York Times melaporkan, catatan keuangan kampanye di AS menunjukkan Crocks menyumbangkan dana US$15 atau sekitar Rp241 ribu ke Progressive Turnout Project pada 20 Januari 2021.
Progressive Turnout Project merupakan kelompok partisipasi pemilih liberal. Dia menyumbang melalui platform donasi Demokrat ActBlue.
“Kami terkejut dan sedih mengetahui keterlibatannya karena Thomas Matthew Crooks melakukan pekerjaannya tanpa rasa khawatir dan pemeriksaan latar belakangnya bersih,” kata administrator Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Terampil Bethel Park, rumah jompo di mana Croocks bekerja, Marcie Grimm, dimuat Channel News Asia (CNA).
Saat melancarkan aksinya, tiga sumber penegak hukum AS mengonfirmasi bahwa Crooks berada di luar lokasi kampanye Trump.
Saat itu, ia menyelinap ke lokasi rooftop, 140 meter dari panggung tempat Trump berbicara di Pennsylvania, dan kemudian menembakkan senapan semi-otomatis model AR-15 versi sipil dari M16 milik militer AS. Tembakan itu melukai telinga kanan Trump serta menewaskan seorang pria 50 tahun.
Sumber menggambarkan penembakan terjadi dari posisi “jam tiga” dari podium Trump, dengan tembakan datang dari sisi kanan sang eks presiden.
Sejumlah sumber keamanan bahkan melaporkan pelaku juga kedapatan membawa sejumlah bahan peledak di mobilnya dan juga rumahnya.
Menurut FBI, penyelidikan atas insiden penembakan yang dialami Trump masih terus dilakukan. Polisi sejauh ini belum mengungkap motif pelaku yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks.
Terkait kondisi Trump, mantan Presiden ke-45 AS itu menyebut telinga kanannya tertembus peluru.
“Saya ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya,” kata Trump dalam unggahan di situs media sosialnya, Truth Social.
“(Saya) langsung tahu ada sesuatu yang salah karena saya mendengar suara desingan, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit,” imbuhnya.
Trump menyebut saat itu banyak pendarahan. Namun, kata calon presiden AS dari Partai Republik itu, Tuhan memberkati Amerika Serikat.
“Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya menyadari apa yang terjadi. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan terima kasih kepada United States Secret Service dan semua penegak hukum atas “respons cepat” mereka.
“Yang paling penting, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang yang tewas dalam rapat umum tersebut, dan juga kepada keluarga orang lain yang terluka parah,” tuturnya.
Baca juga: Donald Trump Ditembak hingga Kupingnya Berdarah di Pennsylvania, Begini Kronologi Lengkapnya
HT