Nasional Techno

Pemanfaatan Teknologi AI Dapat Dioptimalkan dalam Pengawasan Penyiaran

Channel9.id – Jakarta. Dalam era digital yang terus berkembang, pengawasan penyiaran di Indonesia menghadapi tantangan baru yang memerlukan solusi inovatif.

“Transformasi penyiaran dari analog ke digital tidak hanya memberikan peluang besar dalam distribusi konten, tetapi juga menuntut pendekatan baru dalam pengawasannya,” kata Asroni Al Paroya, penggiat pengawasan penyiaran melalui rilis, Kamis (5/12/2024).

Asroni menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memastikan kualitas siaran yang sesuai dengan mandat undang-undang.

“Dengan adanya transformasi penyiaran dari analog ke digital, pengawasan juga harus ikut bermigrasi. Teknologi AI dapat dioptimalkan untuk mempermudah dan memperkuat pengawasan penyiaran sehingga program siaran yang diterima masyarakat berkualitas,” ujar Asroni Al Paroya.

Dia mengatakan pemanfaatan AI dalam pengawasan penyiaran akan memberikan dampak besar dalam mencerdaskan masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045. Menurut Asroni, teknologi AI dapat berperan signifikan dalam mendeteksi konten yang tidak sesuai dengan regulasi, seperti pelanggaran norma, hoaks, hingga siaran yang tidak mendidik.

“Dengan pengawasan berbasis AI, otoritas penyiaran seperti KPI atau KPID dapat lebih efisien dalam memastikan siaran memenuhi standar yang diharapkan,” katanya.

Namun, optimalisasi AI dalam pengawasan penyiaran juga harus diiringi dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Asroni mengusulkan kolaborasi antara lembaga-lembaga terkait seperti BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), KPI, KPID, dan Dewan Pers untuk membangun formulasi yang tepat dalam pengembangan SDM.

“SDM lembaga penyiaran harus bersertifikat BNSP agar memiliki kompetensi sesuai standar. Dengan demikian, pengawasan siaran dapat berjalan lebih profesional dan akuntabel,” jelasnya.

Untuk itu, Asroni mendorong pembentukan Satuan Kerja (Satker) khusus yang fokus pada pengembangan SDM berkualitas dalam pengawasan penyiaran. Dengan langkah ini, diharapkan sinergi antara teknologi dan kompetensi manusia dapat menciptakan ekosistem penyiaran yang tidak hanya informatif, tetapi juga mendidik dan membangun.

Asroni Al Paroya mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk bersama-sama mendukung optimalisasi teknologi AI dalam pengawasan penyiaran.

“Langkah ini tidak hanya menjawab tantangan era digital, tetapi juga menjadi fondasi bagi penyiaran Indonesia yang lebih baik, menuju masyarakat cerdas dan Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  83  =  91