Pembagian Vaksin Masih Belum Merata
Internasional

Pembagian Vaksin Masih Belum Merata

Channel9.id-Jakarta. Negara maju sedang berlomba mendapatkan vaksin Covid-19  lebih dari yang mereka butuhkan, sedangkan negara miskin kesulitan untuk mendapatkan vaksin karena kehabisan stok, menurut laporan dari aktivis anti-kemiskinan pada  Jum’at (19/2/2021).

Di dalam analisis kesepakatan suplai vaksin Covid-19, One Campaign mengatakan negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris, seharusnya membagikan dosis yang kelebihan agar perang  melawan Covid-19 menjadi lebih cepat dan merata.

Kelompok advokasi itu mengatakan jika tidak melakukannya, virus akan tetap menyebar di negara miskin dan kemungkinan besar akan terus menyebar ke seluruh dunia, serta akan memperpanjang masa pandemi.

Laporan ini diambil dari kontrak pembelian lima vaksin Covid-19 yang terkenal, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Novavax.

Pada laporan tersebut ditemukan bahwa Amerika, Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang telah memesan sekitar tiga miliar vaksin melebihi angka yang dibutuhkan 2.06 miliar, untuk diberikan dua dosis kepada rakyatnya.

“Kelebihan yang besar ini merupakan sebuah gambaran nasionalisme vaksin,” kata Jenny Ottenhoff, direktur senior untuk hukum di ONE Campaign.

Analisis itu menemukan bahwa bersamaan dengan suplai vaksin Covid lainnya diperoleh melalui rencana penyebaran secara global oleh COVAX dan dari kesepakatan bilateral, kelebihan vaksin dari negara kaya akan sangat membantu negara miskin dalam melawan Covid-19.

Ini dapat membantu mengurangi angka kematian Covid-19 secara signifikan dan juga mengurangi kemungkinan Corona untuk bermutasi.

WHO pada hari Kamis mengatakan kepada negara-negara untuk tidak membagikannya secara sepihak, namun didonasikan lewat program COVAX agar pembagiannya merata.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  89  =  97