Pembantaian Nanjing, Sekolah Dasar di Hong Kong Minta Maaf ke Muridnya
Internasional

Pembantaian Nanjing, Sekolah Dasar di Hong Kong Minta Maaf ke Muridnya

Channel9.id-Hong Kong. Sebuah Sekolah Dasar di Hong Kong meminta maaf atas tindakan para guru yang menunjukkan video pembantaian Nanjing kepada murid-muridnya yang rata-rata masih berusia enam tahun, Senin (13/12/2021).

Insiden ini terjadi setelah bulan lalu, Biro Pendidikan menyerukan sekolah-sekolah lokal untuk melakukan aktivitas mengenang kejadian pembantaian tersebut.

Sekolah Dasar Asosiasi Tao Hong Kong Po Leung Kuk Yuen Yuen menunjukkan rekaman eksekusi dan mayat-mayat korban pembantaian Nanjing kepada murid-murid paling mudanya saat sesi kelas pendidikan moral dan kewarganegaraan, ungkap laporan media lokal.

Video berdurasi lima menit itu diambil dari dokumentasi RTHK. Video itu menunjukkan tentara Jepang yang mengeksekusi warga sipil. Selain itu juga ditunjukkan tumpukkan jenazah korban, termasuk diantaranya para bayi. Video itu membuat takut para murid dan banyak dari mereka yang menangis setelah menonton video tersebut. Klip tersebut masuk ke daftar saran bahan materi dari Biro Pendidikan dalam memperingati hari pembantaian tersebut.

Pihak sekolah kemudian mengucapkan permintaan maafnya atas kejadian tersebut setelah diprotes oleh para orang tua murid.

“Kami baru mengetahui kalau beberapa murid merasa terganggu,” kutip pesan Email mereka. “Kami akan lebih berhati-hati dan memikirkan perasaan murid-murid kami. Kami juga akan mengatur materi mengajar yang lebih sesuai tingkatnya,” lanjut pesan tersebut.

Otoritas pendidikan Hong Kong berupaya untuk menjauhkan diri dari insiden tersebut. Seorang juru bicara mengatakan kepada reporter the Guardian pada hari Senin kalau tidak ada kewajiban bagi sekolah untuk memberikan materi yang mereka sarankan. Biro tersebut juga menambahkan kalau para guru harusnya dapat menilai apa yang harus dan tidak harus diberikan kepada para muridnya mengenai materi peperangan.

“Setelah membaca informasi dari Biro Pendidikan, para guru dapat memilih bahan materi yang lebih layak atau memilih materi lainnya yang cocok dengan usia dan perkembangan mental siswa,” kutip pernyataan biro melalui email.

Mereka juga menambahkan kalau video itu sudah tersebar luas di publik dan sudah ada peringatan pada awal video mengenai gambar-gambar yang mengerikan.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah semakin gencarnya pemerintah Cina untuk menumbuhkan sifat nasionalisme dan kecintaan kepada negara kepada para murid di Cina.

Pembantaian Nanjing, yang berlangsung dari bulan Desember 1937 sampai Januari 1938, merupakan pembantaian dan pemerkosaan besar-besaran di Nanjing oleh pasukan Kekaisaran Jepang pada Perang Tiongkok-Jepang. Cina kerap kali menggunakan insiden itu untuk menggugah semangat nasionalistik dalam melawan Jepang.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  9  =  12