Channel9.id-Jakarta. Koordinasi dan kolaborasi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terutama Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika), sangat diperlukan. Demikian menurut Menkominfo Johnny G. Plate, baru-baru ini.
Johnny mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kunci sukses tranformasi digital di Tanah Air.
“Bangsa dan masyarakat sangat bergantung kepada kepiawaian personel Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai konsekuensi dari disrupsi teknologi dan pandemi COVID-19, yang memaksa seluruh negara termasuk Indonesia untuk melaksanakan akselerasi transformasi digital,” tuturnya melalui keterangan tertulis, Senin (13/12).
Sebelum itu, pada Sabtu (11/12) malam, Johnny pun meminta seluruh jajaran Ditjen Aptika untuk menjaga ruang digital di Indonesia.
Menurutnya, setiap talenta digital Ditjen Aptika Kominfo harus bisa adaptif dan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini penting guna mengawal transformasi Indonesia menjadi bangsa digital yang maju di era disrupsi.
“Pada saat kita mengantar masyarakat dan pemerintah menuju kota cerdas, technology company sudah bicara metaverse, meloncat begitu cepat. Di sinilah pentingnya talenta-talenta hebat yang ada di Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika agar menjadi enabler bagi bangsa dan masyarakat kita bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik di era digitalisasi ini,” jelasnya.
Johnny menegaskan saat ini pihaknya diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan penggelaran infrastruktur teknologi secara merata di seluruh Indonesia.
Untuk itu, dia mengingatkan jajaran Ditjen Aptika Kominfo agar terus menjaga ruang digital Indonesia. Dengan begitu, bisa memenuhi harapan masyarakat bagi terciptanya ruang digital aman, bersih dan bermanfaat.
Untuk itu, Johnny menekankan pentingnya pengembangan inovasi berbasis TIK. “Apabila mandat dan tugas itu dilaksanakan dengan baik, maka Indonesia akan melangkah maju dan menciptakan beragam inovasi dengan memanfaatkan teknologi,” ujar dia.
Ia menambahkan bahwa Indonesia saat ini butuh inovasi di hampir semua sektor, seperti electronic government dan ekonomi digital. Oleh karena itu, Ditjen Aptika diharapkan bisa menjadi penghantar bagi masyarakat dalam memasuki era transformasi digital.
“Enabler-nya adalah Ditjen Aptika. Dengan semangat ke-Indonesiaan, saya mengingatkan, walaupun jumlah pegawainya kurang dari 400, rakyat bergantung kepada rekan-rekan sekalian. Atas berkat dan rahmat Tuhan, Indonesia akan maju. Semuanya keluar dan berasal dari dalam rumah besar, serta tata kelola Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika,” katanya.
(LH)