Channel9.id-Jakarta. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) telah melaporkan seluruh hasil pengumpulan informasi dan data terkait serangkaian penyerangan dan pembunuhan di Intan Jaya, Papua. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum aparat terkait terbunuhnya pendeta Yeremia Zanambani.
“Mengenai terbunuhnya pendeta Yeremia Zanambani, informasi dan fakta yang didapatkan di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat,” ujar Mahfud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/10).
Meski demikian, Mahfud juga menyebut ada kemungkinan lainnya yakni pendeta dibunuh pihak ketiga. Selanjutnya, lanjutnya, pemerintah akan menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Ada juga kemungkinan dilakukan ini oleh pihak ketiga. Pemerintah akan menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku, baik hukum pidana maupun hukum administrasi negara,” tuturnya.
Baca juga: Investigasi Penembakan di Lani Jaya Dibuka Senin Besok
Sementara itu, terkait serangkaian penyerangan dan pembunuhan di Intan Jaya, dari hasil investigasi TGPF menyimpulkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga kuat dalang terbunuhnya satu warga sipil dan dua anggota TNI.
Mahfud mengatakan, ketiga korban tersebut terbunuh dalam rentang waktu 17 hingga 19 September 2020. Serka Sahlan dan warga sipil bernama Badawi terbunuh pada 17 September dan Pratu Dwi Akbar pada 19 September 2020.
“Informasi dan fakta yang didapat di lapangan menunjukkan dugaan kuat keterlibatan Kelompok Kriminal Besenjata dalam peristiwa pembunuhan. Demikian keterlibatan KKB tampak jelas,” jelasnya.
TGPF Intan Jaya dibentuk Mahfud melalui Keputusan Menko Polhukam Nomor 83 Tahun 2020 per 1 Oktober. TGPF beranggotakan 30 orang yang memiliki berbagai macam latar belakang dan diketuai Benny Mamoto.