Channel9.id-Jakarta. Pertumbuhan industri syariah dalam negeri terbilang rendah. Demikian ungkap Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Menurutnya, ini dibuktikan dari peran industri tersebut yang hingga kini masih sebatas pembuat sertifikat dan memberi sampel produk halal.
“Indonesia konsumen terbesar produk halal dunia tapi bukan menjadi produsen halal. Ke depan kita dorong Indonesia menjadi produsen halal terbesar,” ujar Amin di Jakarta, Selasa (17/12).
Kendati masih rendah, Ma’ruf mengatakan 2019 ini menjadi tahun yang positif bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sebab, tahun ini Indonesia menempati posisi empat dalam Islamic Finance Development Indicators (IFDI). Peringkat itu naik dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat sepuluh dunia.
Demi perkembangan tersebut terus berlanjut, ia mengatakan pemerintah akan berperan aktif dalam mendongkrak pertumbuhan industri syariah di dalam negeri.
Nantinya fokus pengembangan akan diarahkan pada hal: Pertama, pengembangan dan perluasan industri produk halal. Kedua, pengembangan dan perluasan industri keuangan syariah. Ketiga, pengembangan dan perluasan dana sosial. Keempat, pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
(LH)