Nasional

Pemerintah Akan Ubah Teluk Balikpapan Demi Ibu Kota Baru

Channel9.id-Jakarta. Pemerintah berencana mengubah Teluk Balikpapan demi memperindah tampilan ibu kota baru. Perubahan akan dilakukan di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Suharso Monoarfa, Kepala Bappenas, menyatakan perubahan dilakukan lantaran Presiden Joko Widodo ingin ibu kota pengganti DKI Jakarta tersebut menjadi kota terbaik di dunia.

“Jadi secara fisik memang kami akan mengeksploitasi teluk Balikpapan. Kan ada teluk tuh, supaya ada keindahan. Jadi untuk menunjukkan bahwa kita ini negara maritim kan, negara kepulauan,” ujar Suhorso, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/11).

Suharso mengatakan Teluk Balikpapan menjadi wilayah perairan ibu kota baru. Menurutnya, teluk itu memiliki keindahan. Ia pun mengklaim wilayah teluk di wilayah ibu kota baru ini bisa menjadi ikon dunia.

“Jadi bisa saya sampaikan kalau ibu kota dengan sedikit ada daerah perairan seperti itu,” katanya.

Suharso mengatakan, saat ini pihaknya masih merancang badan otorita untuk pembangunan ibu kota baru. Rencananya, badan otorita terbentuk bulan depan. Pembentukan badan otorita ini bisa melalui peraturan presiden.

Di sisi lain, Suharso melanjutkan, pihaknya juga tengah menyiapkan draft dan naskah akademik undang-undang tentang ibu kota baru.

“Sekarang hari ini saya ada pembicaraan informal dengan teman-teman dari DPR,” katanya.

Suharso menyebut rencana pembangunan ibu kota baru masih sesuai jadwal. Menurutnya, peletakan batu pertama pembangunan ibu kota baru akan dilakukan akhir 2020 atau awal 2021.

Ia menyebut pihaknya akan menetapkan wilayah pusat pemerintaham terlebih dahulu. Setidaknya, kata Suharso, pusat pemerintahan akan dibangun di wilayah seluas sekitar 6 ribu hektare.

Khusus pembangunan Istana Kepresidenan, Suharso menyebut Jokowi ingin arsitektur Istana yang khas Indonesia. Karena, Istana Kepresidenan yang ada saat ini semua adalah peninggalan kolonial Belanda.

“Nah presiden menginginkan misalnya bentuk istananya yang khas Indonesia. Kalau ini kan peninggalan kolonial, ‘barok rokoko’ ada di sini. Mungkin khas Indonesia akan berbeda,” kata Suharso.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +    =  3