Channel9.id-Jakarta. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal membaik pada kuartal III-2020. Sektor manufaktur konsisten memberikan kontribusi paling besar. Menurut dia, pemerintah telah banyak mengeluarkan banyak stimulus kepada pelaku industri, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM) untuk menggairahkan kembali kinerja mereka. “Pemerintah menggulirkan berbagai macam stimulus untuk dunia usaha, bahkan yang terbaru kami telah mengusulkan untuk penghapusan biaya minimum listrik 40 jam nyala bagi industri,” ujarnya, Jumat, 7 Agustus 2020.
Khusus untuk sektor industri, kata Agus, pemerintah menyiapkan adanya stimulus khusus modal kerja yang dapat dinikmati oleh sektor industri, termasuk bagi pelaku IKM. Pemerintah terus memantau dan mendorong semaksimal mungkin agar stimulus-stimulus yang telah diberikan pemerintah kepada sektor industri dapat segera terealisasi dan terasa manfaatnya.
“Kami juga akan menjaga momentum peningkatan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia agar bisa kembali menembus level 50,0 pada kuartal III-2020,” kata Agus.
Merujuk hasil survei yang dirilis IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2020 berada di level 46,9 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya di level 39,1 poin. Peningkatan indeks ini juga menunjukkan tingginya kepercayaan bisnis terhadap kondisi pasar yang lebih normal.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, terjadinya kontraksi 5,74 persen pada industri pengolahan nonmigas pada triwulan II-2020 disebabkan oleh dampak wabah Covid-19. Sementara itu, di periode yang sama, perekonomian Indonesia tumbuh minus 5,32 persen secara tahunan (y-o-y).
Sektor industri memberikan kontribusi terbesar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan II-2020 dengan mencapai 19,87 persen. Guna menjaga kinerja sektor industri, Agus menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk memberikan stimulus atau insentif yang dibutuhkan saat ini.