Nasional

Pemkot Surabaya Ciptakan Perpustakaan Herbal

Channel9.id-Surabaya. Ingin belajar manfaat tanaman obat hingga cara budidayanya? Kunjungi saja perpustakaan herbal di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) menciptakan perpustakaan yang diberi nama Perpustakaan Herbal
Terletak di di Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, perpustakaan baru ini banyak diminati warga kota.

Kepala Dispusip Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, awalnya perpustakaan tersebut dibuat lantaran warga setempat menginginkan adanya tempat baca di sekitar wilayah itu.

Setelah ditelusuri, di lokasi tersebut ditemukan potensi masyarakat yang dapat dikembangkan, yakni pengelolaan tumbuh-tumbuhan herbal. Pemkot Surabaya pun memutuskan memberi nama perpustakaan tersebut dengan sebutan Perpustakaan Herbal.

“Kebetulan di lingkungan perpustakaan itu ada tumbuh-tumbuhan herbal yang dikelola oleh masyarakat setempat. Nah tanah yang ditanami itu milik fasilitas umum (fasum) Pemkot,” kata Musdiq di Surabaya, Senin (30/11/20).

Musdiq menjelaskan, melihat potensi yang ada di sekitar perpustakaan, koleksi buku pun disesuaikan. Pemkot Surabaya memperbanyak buku-buku terkait tanaman atau obat herbal. Musdiq merinci dari total koleksi 1.119 judul buku yang tersusun rapi dalam rak, 500 buku di antaranya membahas seputar tanaman herbal.

“Alhamdulillah antusias masyarakat setempat cukup banyak untuk datang ke perpustakaan kami. Biasanya anak-anak itu ada proses bimbingan belajar (bimbel), membaca, serta mengerjakan tugas sekolahnya,” kata dia.

Kepala Seksi Informasi dan Layanan Perpustakaan Dispusip Kota Surabaya, Imam Budi Prihanto menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, perpustakaan tersebut tak pernah sepi pengunjug. Pada pagi hari, sebagian besar pengunjung adalah kalangan ibu-ibu yang hendak membaca literasi herbal.

Sedangkan, di siang hingga sore hari perpustakaan tersebut dipadati oleh anak-anak sekolah.
Masyarakat juga diakuinya langsung mengimplementasikan ilmunya di lahan milik Pemkot itu. Sebagian besar dari mereka disibukkan dengan pengolahan herbal minuman seperti pengolahan jahe merah dan sebagainya. Tidak sedikit pula dari mereka yang mengolah tanaman herbal menjadi makanan.

“Jadi ada hasil yang dapat diterapkan warga setelah membaca koleksi herbal dari kami. Kalau selama ini yang sering itu minuman herbalnya,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =