Channel9.id-Banyuwangi. Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi hingga saat ini terus ramai dengan lalu lalang kapal dari berbagai pihak, yang melakukan pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau bali.
Sejumlah kapal bantuan dari negara tetangga turut melakukan pencarian KRI Nanggala-402. Di antaranya kapal bantuan MV Swift Rescue (Singapura), MV Mega Bhakti (Malaysia), HMAS Ballarat dan HMAS Sirius (Australia) serta SCI Sabarmati (India).
Selain itu, TNI mengerahkan 21 kapal perangnya. Jumlah kapal perang yang diterjunkan di perairan utara Bali sudah termasuk kapal selam KRI Alugoro-405.
Baca juga : Kapuspen TNI: Oksigen di KRI Nanggala 402 Bertahan Hingga Besok
Untuk mengantisipasi kepadatan, Kepala KSOP Tanjungwangi, Banyuwangi Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dermaga khusus kapal-kapal asing yang membantu proses pencarian kapal selam. Kapal-kapal asing ini juga menjadi prioritas untuk mendapatkan dermaga tempat bersandar.
“Kalau memang ada kapal yang datang mendadak kemudian minta sandar, terutama kapal asing kita sudah berikan dermaga yang ujung, dermaga internasional,” ujarnya, Sabtu (24/4/21).
Dia menambahkan, Pelabuhan Tanjungwangi merupakan pelabuhan terdekat dari lokasi yang diperkirakan tempat kapal selam hilang. Sehingga jika ada kapal yang akan melakukan bekal ulang atau kegiatan lainnya, pasti akan berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi.
“Makanya kita harus siap-siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan itu,” jelasnya.
Bahkan rencananya jika diperlukan akses masuk ke Pelabuhan Tanjungwangi juga akan dibatasi. Karena dengan banyaknya aktivitas KRI, pelabuhan harus lebih steril.
“Mungkin akan dibatasi juga. Kalau sudah tidak ada kapal barang bahkan mungkin akses masuk juga ditutup, tinggal beberapa saja yang dibuka untuk memudahkan kontrol,” pungkasnya.