Ekbis

Pengamat Komunikasi: Keluar dari Resesi Ekonomi dengan Variabel Komunikasi

Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Mahfud MD memperkirakan 99 % negara kita akan dilanda resesi ekonomi bulan depan. Secara kuntitatif,  perkiraan Mahfud MD ini sangat rasional dan mendekati kebenaran karena pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020 berada minus 5 % lebih. Kondisi ini kemungkinan akan berlanjut pada triwulan III.

Pengamat komunikasi Emrus Sihombing menyatakan, berbasis pada teori akal sehat serta merujuk pada akibat penyebaran dan dampak Covid-19 terhadap kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat, ada variabel non ekonomi yang paling dominan dapat mengontrol resesi ekonomi dengan variabel komunikasi.

“Boleh jadi ada yang meragukan pemikiran tersebut, bagaimana rasionalitasnya resesi ekonomi bisa diatasi dengan non ekonomi, utamanya dengan variabel komunikasi. Pandangan semacam ini bisa diterima jika paradigma berfikirnya menggunakan “kaca mata kuda”. Seolah fenomena ekonomi ada di ruang “isolasi”, terlepas dari bidang lainnya,” ujarnya, di Jakarta, Minggu (30/08).

Emrus menjelaskan, bila merujuk pada pandangan bahwa tidak ada gejala sosial berdiri sendiri, maka fenomena ekonomi sebagai salah satu komponen dari keseluruhan proses sosial yang terjadi di suatu negara atau global.

“Maka persoalan ekonomi bisa diatasi dengan variabel komunikasi dalam suatu kondisi tertentu,” ucapnya.

Dampak pandemi Covid-19 yang sangat luar biasa terjadi di dunia,  lanjut Emrus, maka resesi ekonomi yang mungkin dialami Indonesia mulai bulan depan.

“Sebenarnya bisa dikendalikan lebih awal ataupun ke depen dengan variabel komunikasi. Ini merupakan persoalan Kesadaran,  Sikap dan Perilaku (KSP) setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu negara,” jelasnya.

Lebih lanjut Emrus mengatakan, KSP adalah merupakan kajian,  pekerjaan, dan profesi bidang Ilmu Komunikasi.

“Melalui proses komunikasi mampu membentuk KSP  di tengah masyarakat. KSP yang baik secara teoritis mampu menekan jumlah kasus Covid-19, yang pada gilirannya   mengendalikan atau keluar dari resesi ekonomi,” imbuhnya.

Menurut Emrus, kerangka berfikir ringkasnya yaitu dengan komunikasi membentuk KSP (Variabel X) mampu menekan jumlah kasus Covid-19 (Variabel Y), kemudian dapat mengendalikan atau keluar dari resesi ekonomi (Variabel Z).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

28  +    =  36