Channel9.id-Jakarta. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan pengukuhan 4 guru besar tetap di Aula Latief Hendraningrat UNJ, Jakarta, pada Kamis 16 November 2023. Keempat guru besar yang dikukuhkan semuanya berasal dari Fakultas Ekonomi (FE) yaitu, Prof. Dr. Puji Wahono, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Strategik; Prof. Dr. Mardi, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Akuntansi; Prof. Dr. Umi Widyastuti, SE., ME sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Keuangan; dan Prof. Agung Dharmawan Buchdadi, M.M., Ph.D dikukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Keuangan.
Rektor UNJ Prof. Komarudin menyampaikan bahwa ke-4 guru besar yang dikukuhkan hari ini merupakan prosesi pengukuhan yang ke-3 dari 22 guru besar yang akan dikukuhkan pada tahap ke-2. Dengan dikukuhkannya ke-4 guru besar dari FE, kini UNJ memiliki tambahan SDM yang sudah sangat teruji keilmuannya, khususnya bidang manajemen strategik, manajemen keuangan dan pendidikan akuntansi.
“Semoga pencapaian ini, dapat menginspirasi kita semua dan mendorong lahirnya inovasi di bidang manajemen strategik, manajemen keuangan, dan pendidikan akuntansi yang membawa manfaat untuk bangsa dan negara. Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini semakin meneguhkan kita semua untuk menghasilkan karya dan sumbangsih yang lebih banyak lagi, bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Prof. Hafid menjelaskan, pada tahun 2019 jumlah guru besar baru 46, dan 50% dari akan pensiun, sehingga tersisa kurang lebih 23 orang. Namun, saat ini ada lebih dari 100 guru besar dan yang sedang diproses menjadi guru besar sejumlah 14 orang.
“Semoga para guru besar yang baru dikukuhkan dapat makin berkontribusi pada keilmuan khususnya terhadap UNJ, yang saat ini bergerak dari BLU menuju PTN-BH, kemudian menjadikan UNJ sebagai World Class University,” tuturnya.
Orasi ilmiah
Pada kesempatan ini, orasi pertama disampaikan oleh Prof. Puji Wahono dengan mengangkat judul orasi “Perubahan Perilaku Konsumen dan Digitalisasi UMKM”. Menurut Prof. Puji terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM dalam era digital yaitu: perubahan perilaku belanja konsumen dari offline ke online, ketidaksiapan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital, dan perluasan akses pasar.
Menurutnya, untuk menghadapi ketiga tantangan tersebut, ada tiga solusi penyelesaian, pertama peningkatan kapabilitas digital untuk meningkatkan literasi dan kemampuan digital pelaku dan karyawan dan sumber daya manusia UMKM melalui program pendidikan dan pelatihan yang melibatkan lembaga pendidikan dan dunia industri.
“Kedua, pengembangan infrastruktur dan kolaborasi untuk memastikan UMKM dapat mengakses infrastruktur digital, termasuk konektivitas internet yang Handal. Selain itu, juga penting mendorong kolaborasi antar UMKM melalui platform digital untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk membantu adaptasi ekonomi digital,” paparnya.
“Terakhir, kebijakan dan regulasi yang memungkinkan pertumbuhan UMKM di era digital, termasuk penciptaan lingkungan atau ekosistem yang kondusif bagi munculnya jiwa kewirausahaan dan sekaligus perlindungan terhadap hak konsumen,” tutup Prof. Puji.
Selanjutnya orasi kedua disampaikan oleh Prof. Mardi dengan judul orasi “Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Akuntansi melalui Model Guided Discovery Learning dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah”. Ia menuturkan, landasan mengangkat judul ini atas dasar kebutuhan terhadap lulusan yang siap dan cakap dalam memanfaatkan teknologi (digitally mature), serta memiliki karakter dan sikap yang baik sebagai lulusan Program Studi Pendidikan akuntansi. Selanjutnya, berpikir kritis merupakan kompetensi penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa.
“Salah satu upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan dengan Model Guided Discovery Learning (GDL) dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)”. Dari hasil eksperimen yang dilakukan kedua model tersebut cukup efektif dalam meningkatkan berpikir kritis,” jelasnya.
Kemudian pada orasi ilmiah ketiga disampaikan oleh Prof. Umi dengan mengetengahkan judul orasi “Menciptakan Kesejahteraan Keuangan Personal: Optimalisasi Peran Penta Helix dalam Ekosistem Keuangan”. Ia menjelaskan, kesejahteraan keuangan dapat diwujudkan melalui beberapa faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi, di antaranya melalui peningkatan literasi keuangan melalui kesadaran, sikap, pengalaman dan keterampilan keuangan yang baik, proses sosialisasi keuangan yang dilakukan keluarga serta pendidikan keuangan.
“Terakhir peningkatan peran serta pemerintah dan dunia industri dalam membuka akses layanan keuangan,” katanya.
“Dengan mengoptimalkan peran pentahelix dalam ekosistem keuangan yang meliputi personal factors, keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan penyedia layanan FinTech tersebut, maka individu memiliki kekuatan personal yang mendukung perilaku keuangan yang baik, sehingga akan tercipta kesejahteraan keuangan personal,” imbuh Prof Mardi.
Terakhir orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Agung dengan mengangkat judul “Peningkatan Kapabilitas UMKM”. Menurut Prof. Agung UMKM merupakan salah satu pilar ekonomi yang sangat penting dalam perkembangan suatu negara. UMKM memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menggerakkan roda perekonomian.
Baca juga: UNJ Kukuhkan Empat Guru Besar Baru
“Peningkatan kapabilitas UMKM di Indonesia dapat dilakukan melalui literasi keuangan, literasi digital, dan orientasi kewirausahaan,” tutupnya.