Channel9.id, Jakarta – Upaya pemerintah menstabilkan harga pangan jelang peringatan 80 tahun kemerdekaan RI mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data Panel Harga Pangan per 14 Agustus 2025, harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen dari tiga zona tercatat turun tipis 0,04 persen dari Rp 14.493 menjadi Rp 14.487 per kilogram. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras pun berkurang dari 205 pada Juli menjadi 191 pada Agustus.
Penurunan ini disebut sebagai salah satu dampak positif dari masifnya penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di berbagai daerah. Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, GPM merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengintervensi daerah-daerah dengan harga pangan tinggi.
“Dengan stok beras Bulog yang aman, intervensi ini kita percepat. Alokasi 1,3 juta ton beras SPHP harus tersalurkan rata-rata 12.000 ton per hari hingga akhir tahun agar harga terkendali,” jelas Arief saat menghadiri kick off GPM yang diprakarsai Polri di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2025).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut GPM kali ini sebagai titik awal distribusi masif yang akan berlangsung hingga 16 Agustus, bahkan diperpanjang seminggu setelahnya. “Hari ini saja kita salurkan 2.424 ton beras di 1.552 titik, menjangkau hampir setengah juta penerima. Semua dijual sesuai atau di bawah HET,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan, pengendalian harga pangan, khususnya beras, penting untuk menjaga inflasi dalam target 1,5–3,5 persen. “Inflasi Juli 2025 ada di 2,37 persen, masih dalam sasaran, tapi tren harga beras di beberapa daerah perlu diantisipasi,” tegasnya.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok nasional mencapai 3,9 juta ton, dengan 1,3 juta ton di antaranya khusus untuk program SPHP. “Sinergi dengan Polri, TNI, pemerintah daerah, dan seluruh pihak akan memastikan harga di lapangan tetap terkendali,” ujarnya.
Dengan koordinasi lintas sektor ini, pemerintah optimistis harga beras dan pangan strategis lainnya akan tetap terjangkau, menjaga daya beli masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan nasional menjelang perayaan HUT ke-80 RI.