Channel9.id-Jakarta. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir memproyeksikan realisasi kredit usaha rakyat (KUR) pada 2021 mencapai 99,9 persen dari target Rp285 triliun. “Dengan demikian itu berarti pertumbuhannya lebih dari 40 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang tersalurkan Rp198,5 triliun,” ujarnya, Kamis, 30 Desember 2021.
Dia menjelaskan sejak Januari hingga 27 Desember 2021, KUR yang telah disalurkan mencapai Rp278,71 triliun atau 97,79 persen dari target 2021 kepada 7,35 juta debitur. Penyaluran kredit usaha raktar selama tahun ini berdasarkan jenis, yaitu KUR Super Mikro sebanyak Rp10 triliun atau memiliki porsi 3,59 persen dan KUR Mikro 63,81 persen atau Rp177,84 triliun. Kemudian KUR Kecil 32,59 persen atau Rp90,84 triliun, dan KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 0,01 persen atau Rp27,81 miliar.
Dengan begitu, secara keseluruhan total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sampai dengan 27 Desember 2021 mencapai Rp373,35 triliun yang diberikan kepada 32,07 debitur. Meski penyaluran kredit cukup besar, Iskandar mengungkapkan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) tercatat sangat rendah, yakni 0,98 persen. “Angka ini jauh di bawah NPL kredit nasional,” kata Iskandar.
Menurut dia, permintaan KUR selama pandemi memang sangat tinggi, karena pada umumnya usaha mikro dan kecil merupakan usaha yang paling cepat bangkit. Adapun selama 2021, rata-rata permintaan per bulan tercatat Rp23 triliun.