Channel9.id-Jakarta. Seberapa jauh Kamu mengenal dirimu sendiri? Misalnya perihal sikapmu saat kelaparan. Kalau Kamu sadari, saat kelaparan biasanya Kamu mudah dilingkupi emosi negatif, seperti bad mood, mudah marah dan tersinggung, serta banyak emosi lainnya. Kondisi ini dikenal sebagai “hangry”, yang merupakan penggabungan dari “hungry” dan “angry”—lapar dan marah dalam bahasa Inggris.
Hal tersebut bisa dialami siapa saja, sekalipun orang tersebut sangat penyabar. Lo, kok bisa ya?
Menurut seorang pakar perilaku nafsu makan dan profesor psikologi Paul Currie, rasa lapar bisa mengubah seseorang menjadi sangat emosional, yang wujudnya berupa stres, cemas, hingga gelisah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya glukosa, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh—termasuk makanan utama bagi otak.
Marah saat lapar sejatinya merupakan reaksi alami tubuh untuk memberi sinyal bahwa sudah saatnya Kamu makan. Pasalnya, jumlah nutrisi dan glukosamu telah menurun, sejak terkahir kali makan.
Nah, jika otak tak menerima cukup aliran darah bernutrisi—termasuk glukosa, otak akan menganggap situasi ini sebagai ancaman. Diketahui, otak sangat bergantung pada glukosa agar tetap bisa bekerja, berbeda dengan organ lain yang bisa menggunakan sumber energi lain untuk tetap berfungsi.
Dampaknya, saat kekurangan nutrisi tersebut, otak pun ikut lapar dan bekerja lebih lambat untuk mengontrol emosi, seperti rasa marah. Sebab sinyal lapar yang dikirim otak pun ikut memicu pelepasan hormon stres adrenalin kortisol, yang membuatmu lebih sulit mengontrol marah dan emosi.
Di lain sisi, otak turut melepaskan hormon ghrelin untuk memicu rasa lapar. Namun, reseptor penerima sinyal ghrelin tersebar di seluruh tubuh, termasuk di otak. Ghlerin pun memberi respon kecemasan, namun akan hilang setelah Kamu makan.
Adapun efek lain jika otak kekurangan energi di antaranya Kamu akan lambat saat bekerja, sulit konsentrasi, sering bengong, hingga membuatmu teledor.
Lantas, bagaimana cara menghindari hangry? Satu tips yang paling mudah yaitu dengan makan sebelum Kamu terlalu lapar. Namun, pastikan mengonsumsi makanan yang tepat, yang kaya nutrisi dan membikin kenyang lebih lama. Hindari junk food.
Pada kasus di mana Kamu harus menahan lapar dalam waktu lama—misalnya saat puasa, tubuhmu akan memecah cadangan lemak tubuh untuk dijadikan energi, beberapa di antaranya akan diolah menjadi keton, produk sampingan dari metabolisme lemak. Keton bisa membantu menjaga rasa laparmu di bawah kendali, sebab otak bisa menggunakan keton sebagai ganti glukosa sebagai energi.
(LH)