Channel9.id-Jepang. Penyebaran Covid-19 di Jepang terus menurun, mengejutkan para ahli karena berbeda dengan negara-negara Asia lainnya, pada Kamis (9/12/2021).
Angka rata-rata kasus harian di Jepang telah berkurang sampai ke satu banding satu juta, paling sedikit diantara negara-negara ekonomi besar, kecuali Cina yang sudah berhasil mencapai angka 0 dalam beberapa hari ini.
Baca juga: Jepang Perpanjang Lockdown Demi Menekan Penyebaran Covid-19
Dilain sisi, Korea Selatan menunjukkan kenaikan kasus walaupun sudah melakukan program vaksinasi yang hampir sama dengan Jepang. Di Singapura angka penularan masih terus naik, begitupun juga di Australia.
Sebuah hipotesis baru menyebutkan kalau jenis virus corona yang dominan di Jepang berevolusi sedemikian rupa sehingga memperpendek kemampuannya untuk bereplikasi.
Ituro Inoue, seorang profesor Jepang di Institut Genetika Nasional, menuturkan kalau subvarian Delta, yang dikenal dengan AY.29, kemungkinan telah memberikan imunitas kepada masyarakat.
“Menurut saya AY.29 telah melindungi kita dari varian lainnya,” ujar Inoue dan menambahkan kalau pernyataannya masih sebuah teori.
“Tapi saya tak sepenuhnya yakin,” pungkasnya.
Paul Griffin, profesor dari Universitas Queensland, menyebutkan perbedaan jumlah kasus itu disebabkan kondisi cuaca, kepadatan penduduk, dan beragam strategi setiap daerah dalam melawan pandemi yang berbeda.
“Kita tentu perlu mencoba dan mengambil pelajaran dari negara-negara lain, namun kita tak bisa berharap hasil yang sama terjadi di setiap negara karena variabel-variabel yang sudah saya paparkan sebelumnya,” ujar Griffin.
“Selain menjalankan program vaksinasi, beberapa negara masih tetap menggunakan strategi pengendalian pandemi, misalnya seperti melakukan langkah-langkah sederhana dengan selalu mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker,” lanjutnya.
Jepang tidak pernah melakukan lockdown seperti negara kebanyakan. Walaupun begitu, mereka tidak pernah meninggalkan langkah-langkah pencegahan dan segera mengetatkan perbatasannya sebelum vaksin tiba di negaranya.
“Mengenakan masker dan menjaga kebersihan masih penting dan terus kami lakukan,” ujar Kazuaki Jindai, seorang peneliti di Universitas Tohoku. “Vaksin memang salah satu aspek krusial dalam pencegahan Covid-19, namun vaksin bukanlah senjata pemusnah,” tambahnya.
(RAG)