Channel9.id-Cina. Latihan militer Cina di dekat Taiwan ditargetkan untuk menekan pasukan yang mendukung kemerdekaan Taiwan dan merupakan langkah yang tepat untuk melindungi perdamaian dan kestabilan di daerah tersebut, ungkap Kantor Urusan Taiwan Cina di hari Rabu (13/10/2021).
Juga disebutkan kalau latihan tersebut ditujukan untuk pasukan-pasukan asing di Selat Taiwan.
Tensi militer di Selat Taiwan sedang dalam masa-masa menegangkan sejak 40 tahun lalu, ungkap kementerian pertahanan Taiwan minggu lalu dan menambahkan kalau Cina dapat melakukan invasi penuh di tahun 2025.
Ungkapannya tersebut dilontarkan setelah pasukan udara Cina menginvasi wilayah pertahanan udara Taiwan selama empat hari berturut-turut yang disebutkan oleh Taiwan sebagai meningkatnya tekanan militer dari Cina.
Dalam pernyataannya pada jumpa pers di Beijing, Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Cina, menyatakan kalau memanasnya tensi saat ini dikarenakan Partai Demokrasi Progresif (DPP) Taiwan berkolusi dengan pasukan asing dan adanya provokasi untuk memerdekakan Taiwan.
Latihan Cina ini bertujuan untuk memperingati kolusi ini dan aktivitas separatis lainnya demi melindungi kedaulatan, integritas teritori dan juga kedamaian dan kestabilan di Selat Taiwan, tambahnya.
“Latihan militer itu adalah tindakan yang tepat,” ujar Ma.
“Para pejabat DPP yang memanas-manasi ancaman militer Cina bertujuan untuk memanipulasi kebenaran dan merupakan tuduhan yang tak berdasar,” tuturnya.
“Jika para pejabat DPP masih keras kepala untuk terus melakukan tindakannya yang salah itu, mereka hanya akan menempatkan Taiwan di posisi yang berbahaya,” pungkasnya.
Taiwan menyebutkan kalau negara independennya bernama Republik Cina dan mereka bersumpah untuk terus melindungi kebebasan dan demokrasinya.
Walaupun ada komentar keras dari Ma Xiaoguang, Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen sama-sama memberikan pidato yang bersahabat pada akhir pekan lalu, walaupun presiden Xi bersumpah untuk menjadikan Taiwan dibawah kendalinya dan Tsai bersumpah untuk tidak akan dipaksa tunduk oleh Cina.
Xi tidak menyebutkan kalau pengambil alihan Taiwan itu dengan cara pemaksaan, sedangkan Tsai menegaskan kalau ia ingin adanya dialog damai antara Taiwan dengan Cina.
(RAG)